
Apabila kita mengacu kepada rutinitas cuaca tahunan menurut BMKG maka musim hujan di mulai bukan Oktober-April dan musim kemarau di mulai April - Oktober, dan saat ini kita ada di bulan Februari sudah layak dan saat nya kita juga harus siap mengantisipasi pergantian musim dimana setiap musim kemarau maka dapat dipastikan banyak masyarakat membuka lahan dengan cara di bakar, padahal dalam membuka lahan tersebut banyak terdapat alternatif lain.
Saat dikonfirmasi Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin S.I.K., M.Si. Melalui Kapolsek Kota Besi Iptu Erik Andersen, S.T.K, M.H, S.I.K, mengatakan bahwa Kita berkaca pada tahun lalu meskipun kita di bantu dengan musim kemarau basah yang artinya kemarau namun masih dibantu adanya curah hujan yang terjadi di masa kemarau.
Kapolsek mengatakan Saat ini Polsek Kota Besi khususnya tidak mau terlena, kami harus bisa mengantisipasi hal yang buruk terlebih dahulu dimana kami mengansumsikan bahwa kemarau tahun ini tidak ada hujan sekali dan kami harus lakukan early warning dan early detection terhadap pola pemetaan lahan yang sering terbakar dan melakukan upaya sosialisasi agar jangan sampai kita sudah sampaikan akibat hukum kepada masyarakat jika membakar lahan masyarakat tetap membakar maka resiko di tanggung oleh yang membakar lahan.
“Kita tidak main-main dengan karhutla karena ini isu Nasional dan dapat membahayakan banyak jiwa dan menurunkan produktivitas banyak sektor yang berdampak tidak hanya di kalimantan namun bisa keseluruh daerah lain nya bahkan luar negeri sekalipun.” Jelas Kapolsek. (Kapolsek Kota Besi)
No comments:
Write comment