Waket I DPRD Barsel Moch Yusuf menimang bayi lahir caesar bernama Aqila di dalam ayunan, didampingi sang ayah bernama Rahmadi (28) mengenakan kaos oblong warna hitam, diambil foto Baritorayapost.com, Kamis, (11/02/2021) di Buntok.
BARITORAYAPOST.COM (Buntok) - Wakil Ketua (Waket) I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Kalimantan Tengah, Moch Yusuf meminta pihak Kelurahan Buntok Kota, di wilayah Kecamatan Dusun Selatan tersebut, mendata masyarakat kurang mampu dengan akurat. Mengingat, masih adanya masyarakat kurang mampu yang luput dari pendataan dan perlu uluran tangan bantuan pemerintah.
Sebab, pada media sosial yang beredar diberitakan adanya seorang ibu yang melahirkan operasi ceasar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jaraga Sasameh di Buntok yang tidak memiliki cukup biaya. Sehingga terpaksa mereka harus dipulangkan dari rawat inap oleh pihak RSUD setempat kerumah, walaupun ibu dan bayinya itu sebenarnya masih dalam tahap perawatan intensif.
"Masyarakat kurang mampu tersebut berada di Jalan Barito Raya di Buntok. Kok bisa sampai luput dari pendataan oleh pihak kelurahan," ujar dia kepada Baritorayapost.com, Kamis, (11/02/2021) di Buntok.
Dilihat dari jarak tempuh alamat rumah pasangan suami istri (Pasutri) Rahmadi (28) dan Linda (25), lanjut dia, lokasinya dekat dengan Pemkab Barsel dan instansi terkait. Seharusnya keluarga kecil ini sudah terdata dan bisa mendapatkan uluran tangan semua pihak.
"Masa hal itu luput dari pendataan. Keluarga ini bertempat tinggal masuk di dalam Kota Buntok, dan mereka tinggal sangat dekat dengan kantor Bupati Barsel. Masa dikalangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel dan instansinya tidak mengetahui perihal itu," tuturnya.

Dari sorot matanya yang terlihat sedih itu juga menyampaikan, oleh sebab itu, dirinya mendatangi langsung masyarakat yang kurang mampu, sambil mengajak pihak Kelurahan Buntok Kota dan pihak instansi terkait kabupaten setempat, untuk turun lapangan serta melihat secara langsung kondisi masyarakat dimaksud tersebut.
"Semua ini Saya lakukan agar pihak Kelurahan Buntok Kota dan instansi terkait kabupaten setempat itu mengetahui warganya yang mengalami kesusahan, sekaligus mendata dan memberi bantuan kepada masyarakat kurang mampu itu agar tepat sasaran," ucapnya dengan mata berkaca - kaca dan sesekali menatap ke atas untuk tutupi kesedihannya.
Selain itu dirinya menyampaikan, hendaknya masyarakat jangan sampai dipersulit dari segala sesuatunya, dalam hal pengurusan bantuan, khususnya masyarakat kurang mampu.
"Saya berharap kepada para Lurah, masyarakat jangan sampai dipersulit, kalau bisa dipermudah kenapa dibikin sulit. Jadi saya berharap kepada Pemkab Barsel dan para lurah, misalkan ada keluarga yang miskin ada disekitar kalian, jangan sampai mereka tidak diperhatikan oleh kalian," harap dia.

Tidak hanya itu saja, pria yang akrab dan dikenal masyarakat dengan nama Haji Yusuf Kalem itu berpesan kepada rekan media, hendaknya bersinergi dan saling mendukung dalam hal pemberitaan.
Semua itu bertujuan agar pemerintah mengetahui jikalau ada warga yang mengalami kesusahan seperti keluarga kecil ini. Sebab, fungsi profesi seorang jurnalis memberikan informasi publik sebagai nilai tambah bagi pengetahuan kita bersama.
"Tolong jangan habis sampai disini saja, misalkan ada masyarakat kita yang lagi membutuhkan atau lagi kesusahan yang membutuhkan uluran tangan kita, itu harus kita perhatikan sama-sama. Beritakan saja, jangan takut," terang Politisi Partai Golkar Barsel ini.
Ditempat yang sama, Lurah Buntok Kota, Alfian, SE mengatakan, pihaknya dari Kelurahan Buntok Kota sudah berusaha memberikan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bagi keluarga kecil ini.
Semua itu dilakukan, agar keluarga kecil kurang mampu ini mendapatkan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dari Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DSPMD) Kabupaten Barsel.
Sehingga kartu BPJS tersebut dapat digunakan untuk berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jaraga Sasameh di Buntok.
"Namun, dari pihak RSUD Jaraga Sasameh di Buntok tidak dapat menerima kartu BPJS dari keluarga kecil ini. Sebab kartu mereka untuk sementara dinonaktifkan. Perihal itu disebabkan untuk pendataan ulang kembali," beber dia.

Dirinya menyampaikan, terkait pendataan ulang peserta BPJS baru dilaksanakan di pertengahan Tahun 2021 ini. Karena data peserta BPJS yang lama dinilai dirinya masih ada yang belum tepat sasaran.
"Data yang dulu cukup amburadul, dan peserta BPJS justru orang kaya dan mampu yang menggunakannya," demikian pungkasnya. (Amar/Red/BRP).
No comments:
Write comment