Murung Raya, Baritorayapost – Salam Paskah untuk Umat Kristiani dimanapun berada, khususnya di Kalimantan Tengah (Kalteng), teristimewa Umat Kristiani di Kabupaten Murung Raya pada momen Paskah.
Memento mori, adalah sebuah kalimat dalam bahasa Latin yang artinya adalah “Ingatlah akan kematianmu”, tetapi juga “Ingatlah untuk mati.” Kalimat ini adalah semboyan para frater Trappa.
“Memento mori mengajarkan kita agar kita selalu memberikan yang terbaik dalam hidup ini, dalam kita menjalani aktivitas sehari-hari lakukanlah semuanya itu seolah-olah itu adalah hari terakhir dalam hidupmu. Sehingga semua yang kamu lakukan memiliki arti bagi dirimu maupun orang lain”.
Memento mori, Adalah tradisi ini merupakan akulturasi dari zaman Belanda sejak abad ke-19. Selain melakukan pawai di jalan, mereka mengunjungi dan membersihkan makam keluarga atau kerabat, pada malam menjelang Paskah, beramai-ramai menghabiskan malam berkumpul di makam keluarga hingga pagi tiba. Saat subuh, sekitar pukul lima pagi, mereka mengadakan ibadah Paskah di dekat makam yang telah dipasang tenda.
Kota Puruk Cahu, juga kota dengan tingkat toleransi antar umat beragama sangat tinggi, sama seperti Kota Palangka Raya tingkat toleransi antar umat beragama tertinggi di Indonesia, Meskipun tradisi ini tidak ada kaitannya secara langsung dengan iman kepercayaan agama tertentu, karena aktifitas warga yang mayoritas beragama Kristiani ini bertepatan dengan perayaan Paskah, maka pihak Gereja setempat memfasilitasi warga dengan melaksanakan pelayanan ibadah subuh di komplek pemakaman tersebut.
Tim Redaksi Media Baritorayapost.com mengucapkan ‘Selamat Paskah‘ bagi yang merayakannya (Red/BRP)