Danrem 091/ASN Diangkat Menjadi Penasehat Keluarga Sunda Ini Yang Disampaikan

Danrem juga menceritakan, “Jadi kebhinekaan itu suatu kebudayaan yang melindungi segenap bangsa dan negara yang ada di negara Indonesia. Terlebih lagi saya ini memang orang tua saya laki-laki dari Jawa Barat, tepatnya di Cimahi ibu dari Kutai Tenggarong, saya lahir di Jambi tahun 73 saya kembali ke Samarinda mulai sekolah dari SD, SMP, SMA dan kuliah di Unmul dan kemudian mengikuti selesi AKABRI tahun 1993. Untuk bapak Gubernur merupakan senior saya di masa kuliah yang lalu jadi saya hormat kepada beliaunya.

“Mari kita sama-sama menjaga kerukunan di Samarinda ini, walau banyak ragam warga dari seluruh macam suku yang ada di Indonesia yang merantau di Samarinda begitu juga di Surabaya ada juga warga dari Kalimantan Timur yang sering melakukan kegiatan-kegiatan seperti ini saya sebagai Danrem mendukung kegiatan ini khususnya warga Sunda”, pintanya.

Bacaan Lainnya

“Demikian kepada bapak ibu saudara saudara warga Sunda Selamat merayakan ulang tahun yang ke-15 warga Sunda di kota Samarinda, agar tetap bersosialisasi dengan warga-warga yang lain yang ada di kota Samarinda, pada saat saya jadi Dandim di Tenggarong saya sudah pernah menyampaikan kerukunan bukan hanya warga Kutai namun bagi seluruh warga Indonesia yang berdomisili di Kaltim, semoga halal bihalal ini menjadi pemersatu bagi kita yang berdomisili di Kota Samarinda saat ini”, ajak Danrem.

“Silaturahim dan halalbihalal sekaligus memperingati hari jadi ini, patut kita syukuri, sebab Covid terus menurun. Tapi tetap saja waspada, sebab pemerintah belum mengumumkan perubahan status pendemi. Maaf ini, sebab tanggung jawab saya sebagai Ketua Satgas Covid di daerah,” ungkap Gubernur kaltim Dr. Ir, H, Isran Noor.

Pos terkait