Setelah memahami, para prajurit juga diharapkan mampu mengoptimalkan peran, tugas dan fungsi TNI AD sesuai amanat Undang-Undang sekaligus menjadi pedoman bagi doktrin pada strata operasional dan taktis di lingkungan TNI AD.
Sementara itu, dalam sambutan Dankodiklatad, Letjen TNI AM Putranto, S.Sos., yang dibacakan ketua Tim menjelaskan bahwa doktrin disusun dari teori dan pengalaman bukan dari produk hukum.
“Doktin berisi prinsip-prinsip dasar yang dapat dijadikan panduan atau pedoman dalam mengoperasionalkan kekuatan militer dimana dalam pelaksanaannya memerlukan penyesuaian dihadapkan pada situasi dan kondisi yang berlaku oleh karena itu penggunaan doktrin harus fleksibel,” ucap Dankodiklat.
Latar belakang perlu adanya sosialisasi doktrin ini antara lain adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan dan teknologi informasi yang begitu cepat serta perkembangan alutsista yang semakin modern.
“Selain itu juga adanya pengembangan organisasi TNI Angkatan Darat yang diharapkan dapat menjadi organisasi pembelajaran sehingga kedepan organisasi TNI Angkatan Darat akan lebih profesional modern dan adaptif,” ungkapnya.
Kegiatan ini diikuti oleh para pejabat Kodam XVIII/Kasuari dan para Dansat jajaran Kodam XVIII/Kasuari secara langsung dan virtual dari tempat masing-masing.
(Pendam XVIII/Ksr)