Perwira menengah TNI AL kelahiran Kebumen ini juga mengungkapkan bahwa kunjungan kali ini adalah pertama kali KRI Bima Suci singgah dan bersandar di Cilacap. Mungkin juga pertama kalinya kapal layar yang membawa siswa Taruna/i sehingga menjadi kebanggaan, kebahagiaan, dan kehormatan baginya mendapat amanah dari pimpinan TNI AL bisa bersandar di Cilacap.
“Tidak semua komandan KRI bisa membawa pulang kapalnya. Ini adalah amanah dari pimpinan TNI AL yang harus saya pertahankan, saya jaga terus karena KRI Bima Suci ini untuk rakyat Indonesia. Saya hanya diamanahi, untuk menjaga, merawat, dan membawa KRI Bima Suci untuk memberikan latihan adik-adik Taruna/i, calon pemimpin bangsa nantinya,” ucapnya.
Pihaknya juga mengundang masyarakat umum untuk melihat KRI Bima Suci selama bersandar di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, namun dengan ketentuan menaati aturan protokol kesehatan.
“Itu yang utama, dan dari petugas Lanal maupun KRI juga akan memberikan batasan ketika sudah terlalu banyak, akan ditahan untuk gantian agar tidak menimbulkan kerumunan massa,” katanya.
“Ini harus kita jaga, karena Cilacap masih level 3. Yang bisa menjaga adalah diri kita. Kita harus memakai masker, mengurangi kerumunan massa dan lainnya. Saya lihat antusias masyarakat sangat tinggi, dan mau tidak mau kita harus mengakomodir, kita harus memberikan kesempatan karena belum tentu 10 tahun lagi KRI Bima Suci bisa singgah di Cilacap,” ujarnya.
Di akhir kunjungan, Dandim 0703 Cilacap memberikan cenderamata kepada Letkol Laut (P) Waluyo, Palaklat Letkol Laut (P) Pungki dan perwakilan siswa Taruna AAL, begitu pula sebaliknya.
Acara ditutup dengan foto bersama di halaman Makodim 0703 Cilacap. (est/Red/BRP)