Sementara itu, Kepala Suku Besar Arfak, Drs. Dominggus Mandacan mengajak kepada semua yang hadir dalam kegiatan ini untuk terus menjaga keamanan ketertiban kedamaian yang ada di tanah Papua Barat, karena ini semua menjadi tanggung jawab semuanya bukan hanya tanggung jawab TNI-Polri ataupun Pemerintah.
“Mari kita saling menghargai, menghormati dan saling mendukung, kita mendukung Pemerintah dalam semua proses pembangunan yang dilaksanakan bagi Pemerintah daerah Provinsi, Kabupaten ataupun Kota tetapi juga Kodam XVIII/Kasuari juga Polda Papua Barat beserta jajarannya. Kita semua berada di atas tanah yang terberkati sehingga harusnya yang ada dalam hati dan pikiran kita harus berbuat baik kepada semua orang kita jaga dengan baik Manokwari sebagai Kota Injil dengan demikian jangan ada dalam pikiran untuk mengadu domba di antara satu sama lain,” ujarnya
Maxsi Nelson Ahoren selaku Ketua MRP Papua Barat, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa ini adalah suatu kegiatan yang luar biasa dan sangat baik dilaksanakan untuk semua.
“Saya berharap dalam pertemuan ini ada rekomendasi yang keluar yang nantinya bisa disampaikan kepada Pemerintah baik di tingkat Kabupaten sampai dengan Provinsi agar dalam pembicaraan ini tidak selesai di sini saja namun ada tindak lanjut yang nantinya harus kita laksanakan. Kita sebagai Pemerintah yang ada di Provinsi Papua Barat harus mendukung dan membantu Kodam XVIII/Kasuari dan seluruh jajarannya karena masih banyak yang harus kita perbuat karena dari sinilah banyak putra-putri kita asli Papua yang mengabdikan dirinya sebagai prajurit TNI Angkatan Darat,” Ungkapnya.
Ikut hadir dalam kegiatan ini, para pejabat Kodam, Tokoh Adat Papua Barat, Obeth Ayokh, Ketua Harian LMA Papua Barat, Ketua Harian Lembaga Masyarakat Adat Papua Barat, Frengky Umpain, Ketua PWI Papua Barat dan para Ketua Ormas dan LSM yang tersebar di wilayah Manokwari.
(Pendam XVIII/Ksr)