SPEKTRA 15, Wujud Nyata Program Moderasi Beragama di SMPN 15 Hulu Sungai Tengah

baritorayapost.com, BARABAI – Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA, telah meluncurkan Asta Protas Kemenag Berdampak, delapan program prioritas Kementerian Agama yang diharapkan memberikan dampak langsung kepada masyarakat.

Salah satu dari delapan program tersebut adalah Peningkatan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan, yang kini mulai membuahkan hasil positif di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Sabtu (24/05/2025)

Bacaan Lainnya

Salah satu program inovatif yang lahir dari semangat Asta Protas tersebut adalah SPEKTRA 15 (Spirit Edukasi Kebhinekaan dan Toleransi Beragama) yang diterapkan di SMP Negeri 15 Hantakan, sebuah lembaga pendidikan menengah pertama yang berada di wilayah kerja Hj. Nurmilahayati, S.Sos.I.

Beliau adalah Penyuluh Agama Islam pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Hantakan, sekaligus Kepala Sekolah Taman Pendidikan Al-Qur’an, pembimbing 3.000 santri tahfidz, serta Ketua Majelis Taklim.

SMPN 15 HST memiliki komposisi siswa yang unik dan plural, dengan 53 persen siswa beragama Islam, 41 persen Hindu Kaharingan, dan 6 persen Kristen.

Keberagaman ini menjadi potensi besar sekaligus tantangan dalam membangun harmoni sosial.

Tantangan yang dihadapi mencakup miskomunikasi antar siswa, kecenderungan eksklusivisme, serta minimnya pemahaman nilai-nilai toleransi.

Melihat hal tersebut, Hj. Nurmilahayati menggagas Program SPEKTRA 15 sebagai bentuk implementasi pendidikan karakter berbasis moderasi beragama. Program ini bertujuan memperkuat kerukunan antarumat beragama, menanamkan nilai toleransi, serta mencegah konflik sosial berbasis SARA.

Melalui metode edukatif seperti ceramah, tanya jawab, permainan, role playing, serta dialog interaktif lintas agama, SPEKTRA 15 telah menunjukkan hasil signifikan. Berdasarkan empat indikator moderasi beragama yaitu komitmen kebangsaan, anti kekerasan, toleransi, dan penghormatan terhadap tradisi budaya lokal, para siswa menunjukkan peningkatan sikap inklusif, saling menghargai, dan aktif menjaga kerukunan.

SPEKTRA 15 melengkapi dua program sebelumnya di SMPN 15 HST, yaitu Jum’at Taqwa untuk kelas Muslim dan Jum’at Berkarakter untuk kelas Non-Muslim. Kegiatan SPEKTRA 15 sendiri dilaksanakan di kelas gabungan Muslim dan Non-Muslim pada setiap Jumat ketiga dan keempat setiap bulan, pukul 08.00 hingga 09.15 WITA, dan telah menjadi program unggulan sejak tahun 2023.

Kontribusi Hj. Nurmilahayati dalam penguatan moderasi beragama tidak hanya berdampak di tingkat lokal, tetapi juga telah diakui di tingkat provinsi dan nasional. Ia telah meraih Juara 1 Penyuluh Agama Islam Award Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan serta masuk dalam penilaian pusat tingkat nasional dalam kategori Penguatan Moderasi Beragama. Atas dedikasinya dalam penguatan moderasi beragama, ia meraih Juara I Penyuluh Agama Islam Award Tahun 2025 Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan pada Bidang Penguatan Moderasi Beragama. Ia juga masuk dalam proses penilaian tingkat nasional oleh Kementerian Agama RI.

Dengan semangat Asta Protas Kemenag Berdampak, SPEKTRA 15 menjadi bukti bahwa pendidikan berbasis nilai kebhinekaan dan toleransi dapat membangun generasi yang damai dan saling menghargai di tengah keberagaman.(mask95).

Pos terkait