Cegah Penyebaran Covid-19, SMA Negeri 1 Tamiang Layang Terapkan PTM 50%

Barito Timur, Baritorayapost.com – Cegah penyebaran Covid-19, SMA Negeri 1 Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur (Bartim) provinsi Kalimantan Tengah masih menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50% mengingat lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 terus bertambah, dan metode pembelajaran ini sudah diterapkan seminggu yang lalu sampai saat ini terus berlanjut.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Tamiang Layang, Istiqomah.S.Pd saat awak awak media mengkonfirmasi terkait penerapan PTM yang dilakukan minyak sekolah.

Bacaan Lainnya

“Sejak Senin tanggal 7 Februari 2022 memberlakukan PTM 50 persen, mengingat Barito Timur saat ini berada pada zona PPKM level 2, karena jumlah siswa paling banyak dan adanya siswa yang terpapar dari klaster keluarga. Jadi saat ini diberlakukan pembelajaran kolaborasi antara tatap muka dan daring,” ucap Istiqomah saat diwawancarai awak media di kantornya, Selasa (15/02/2022).

Dikatakan Istiqomah, kepada siswa-siswi yang sempat kontak erat kepada siswa yang terpapar sudah dilakukan swab test antigen serta diwajibkan isolasi mandiri.

“Sekolah juga mengingatkan kepada orang tua siswa agar siswa yang kurang sehat tidak mengikuti pembelajaran tatap muka, kita sama-sama menjaga baik di lingkungan sekolah, pergaulan maupun dalam lingkungan yang lain, kendala bagi kami sekalipun sudah membagi sesi kadang anak-anak ketika pulang dari sekolah tidak langsung ke rumah sehingga berpotensi melanggar protokol kesehatan saat berada di luar sekolah,” ucap Istiqomah.

Merasa prihatin dan tidak ingin siswa-siswinya mendapat hal-hal yang tidak diinginkan, maka dirinya berharap dukungan dari orang tua atau wali siswa agar mengingatkan anak-anak untuk langsung pulang kerumah saat selesai PTM.

“Mengingat kewenangan kami terbatas di sekolah, kami agak kesulitan saat harus mengontrol anak-anak ketika berada di luar sekolah. Kami hanya bisa mengingatkan anak-anak untuk disiplin protokol kesehatan,” tuturnya.

Menurut Istiqomah, pihaknya terus melihat perkembangan status Covid-19 dan selalu berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Barito Timur karena apapun kebijakan yang diterapkan di sekolah selalu atas rekomendasi dari satgas Covid-19.

“Kami sudah cukup senang bahwa sempat melaksanakan PTM 100 persen selama 1 bulan, namun dengan munculnya kasus baru terpaksa kami harus mengambil keputusan untuk melaksanakan PTM 50 persen,” ungkapnya.

Istiqomah menjelaskan bahwa penerapan PTM 50% di SMA Negeri 1 Tamiang Layang ini, selain berdasarkan koordinasi dengan satgas Covid-19, juga mengikuti petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan dan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah.

“Karena kita adalah sekolah besar dengan jumlah siswa 608 orang, kita mengurangi potensi kerumunan dari siswa yang cukup banyak, kebijakan ini juga kami buat untuk mengingatkan agar kita saling peduli dan lindungi,” terangnya.

Ketika awak media konfirmasi terkait batas waktu penerapan PTM tersebut, Kepsek yang akrab kepada murid-muridnya ini belum dapat memberikan gambaran sampai kapan pemberlakuan PTM 50 persen karena kebijakan ini menyesuaikan dengan kondisi penyebaran Covid-19.

“Kita akan melihat perkembangan kasus Covid-19 dan rekomendasi dari satgas Covid-19 kabupaten nanti,” jelas Istiqomah.

Diketahui, metode PTM 50% yang diterapkan di SMA Negeri 1 Tamiang Layang sebagian siswa mengikuti PTM, namun sebagian lainnya mengikuti juga secara daring. Dan cara ini dilakukan secara bergantian setiap hari dengan waktu belajar selama 6 jam pelajaran. (BRP/Red).

Pos terkait