BARITORAYAPOST.COM (Buntok) – Pandemik COVID -19 telah melanda hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Sehingga, negara – negara di dunia melakukan berbagai upaya pencegahan pandemik mematikan itu. Diantara pencegahan tersebut, hampir seluruh negara-negara di dunia berlomba – lomba mencari vaksinasi atau obat agar penularan Pandemik COVID – 19 itu tidak menyebar secara luas.
Hingga pada akhirnya, vaksinasi COVID – 19 itu telah ditemukan dan diberikan secara massal kepada masyarakat luas pada suatu negara. Termasuk di Indonesia, pandemik mematikan itu tidak hanya melanda roda perekonomi negara dan masyarakat saja, namun, imbas dari COVID-19 tersebut hingga ke dunia pendidikan.
Sehingga, dunia pendidikan di berbagai sektor menjadi vakum dan terjadinya sistem metode pembelajaran yang sifatnya berubah – ubah. Sehingga, perihal tersebut berdampak pada menurunnya kualitas mutu pendidikan dari tingkat terbawah hingga atas, baik itu di sekolah negeri maupun swasta.
Oleh sebab itu, pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan berbagai upaya agar mutu kualitas pendidikan di kabupaten setempat berjalan sesuai dengan harapan bersama.
“Diantaranya kita melaksanakan vaksinasi kepada guru-guru peserta didik itu sendiri. Guru-guru peserta didik tersebut dilakukan vaksinasi secara bertahap dari guru Taman Kanan-kanak (TK) hingga guru peserta didik Sekolah Menengah Atas (SMA) baik swasta maupun negeri. Dan itu sudah berjalan atau terlaksana hingga 80 persen,” ujar Drs Su’aib M AP kepada Baritorayapost.com, Senin, (10/01/2022) di ruang kerjanya.
Mengapa vaksinasi itu hanya berjalan hingga 80 persen saja di Barsel sambung dia, karena terkendala adanya penyakit bawaan atau adanya penyakit lainnya yang sifatnya bisa membahayakan para guru-guru peserta didik itu sendiri apabila dilakukan vaksinasi COVID-19.
“Dengan alasan tersebut, menyebabkan sebagian para guru peserta didik tidak dilakukan vaksinasi COVID-19. Makanya vaksinasi bagi para guru-guru peserta didik berjalan 80 persen saja di Barsel,” tuturnya.
Dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut lanjut dia, melibatkan banyak pihak, baik itu pihak dinas kesehatan, disdik, TNI/Polri, pihak swasta atau pihak ketiga lainnya.
“Kegiatan vaksinasi bagi para guru-guru peserta didik itu berlangsung pada 2021 kemarin,” demikian pungkas Su’aib. (Amr/Red/BRP).