baritorayapost.com, TAMIANG LAYANG – Kebun milik warga di area sekitar jalan hauling Pertamina rusak diduga karena aktivitas hauling angkutan tambang batubara, pemilik kebun keberatan dan meminta pertanggungjawaban kepada perusahan tambang yang melintas di jalan tersebut.
Kepada awak media, Januar Banun melalui handphone, Jumat (19/05/2023) menjelaskan bahwa aktivitas hauling yang dilakukan penambang telah mengakibatkan kebun miliknya rusak.
“Kondisi jalan eks pertamina yang dibuat tahun 1972 dengan badan jalan lebar 20 meter, sekarang hanya tersisa sekitar 10 meter, karena digunakan untuk jalan tambang PT. Kurnia Hasil oleh penambang Dino. Hal ini sangat berpengaruh aktifitas warga,” ucapnya.
Menurut Banun, dari arah utara kelihatan jelas jalan tambang milik PT. Kurnia Hasil di desa Karang Langit yang dilewati hauling batu bara penambang Dino CS.
“Timbunan jalan masuk dalam jalan eks pertamina hampir 10 meter dan tumpahan batu bara jalan tambang PT. Kurnia Hasil yang kalau hujan terjadi limbah ke kebun masyarakat, karena sistem pengelolaan lingkungan tidak diperhatikan dan sistem drainase tidak ada,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan Banun, salah satu limbah di kebun miliknya terdampak akibat aliran air yang mengandung zat batubara dari jalan tambang PT. Kurnia Hasil, sehingga akibat limbah tersebut kebun tidak bisa dikelola dengan baik.
“Jelas terlihat genangan air di pohon karet kebun masyarakat, aliran jalan tambang PT. Kurnia Hasil dengan penambang Dino. CS,” ungkapnya.
Banun juga mengungkapkan bahwa kronologis pengelolaan jalan eks pertamina oleh penambanng dari gunung melewati perkampungan sampai pelabuhan telang baru tidak pernah mengecilkan jalan eks Pertamina.
“Baru ini PT. Kurnia Hasil yang dikerjakan oleh Dino CS malah menghabiskan jalan utama masyarakat, dan saya sendiri sebagai pemilik kebun merasa keberatan dan meminta pertanggungjawaban dari perusahan, kalau tidak ada ditanggapi saya akan tutup jalan tambang tersebut” pungkasnya.
Saat awak media mencoba konfirmasi melalui handphone via WhatsApp kepada pemilik perusahaan maupun nama yang disebutkan narasumber belum juga ada jawaban hingga berita ini ditayangkan. (BRP/Tim)