Turut Serta Berkompetisi Pada Pilkada Barito Timur 2024, Fristio Daftar ke Partai Hanura

Menurut mantan Ketua DPRD Barito Timur ini bahwa fenomena “acem” atau politik uang yang berkembang di masyarakat pada saat pemilihan legislatif maupun kepala daerah yang menyebabkan pilihan jatuh kepada figur yang memiliki uang banyak, bukan yang berkualitas.

“Betapa naifnya republik ini secara khusus Barito Timur bilamana hanya mengandalkan uang saja tanpa pengetahuan yang seimbang untuk menjalankan pemerintahan. Belakangan ini orang yang merasa punya duit berani saja mencalonkan diri menjadi kepala daerah, padahal di balik itu jauh sebetulnya rohnya di sana itu bukan soal uang tapi bagaimana kemampuan kita melihat dan membawa Barito Timur menjadi lebih baik,” ujar Fristio.

Bacaan Lainnya

Karena itu dia mengajak masyarakat Barito Timur untuk memiliki cara pandang yang benar dalam memilih pemimpin tanpa mengabaikan bahwa uang juga penting dan dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.

“Kita mengakui tanpa uang juga kita tidak bisa jalan, tapi uang hendaknya tidak ditempatkan dalam skala prioritas untuk pencapaian politik yang baik, untuk mencari pemimpin yang baik,” terang Fristio.

Dirinya menegaskan, jika masyarakat Barito Timur ingin mendapatkan pemimpin yang berkualitas maka mereka harus mengantarkan dengan tulus sehingga pemimpin tersebut dapat berkonsentrasi bekerja untuk kesejahteraan masyarakat.

“Bukan diantar dengan menanyakan berapa yang anda bisa berikan kepada saya, berapa uang yang bisa saya terima. Kalau begitu tidak adil juga masyarakat meminta pemimpinnya memperhatikan rakyatnya karena mereka tidak mengantar dengan tulus,” tuturnya.

Setelah di Partai Hanura, Fristio berencana pada hari yang sama juga mendaftarkan diri ke Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB untuk memenuhi syarat minimum dukungan kursi di DPRD Barito Timur. (BRP)

Pos terkait