Lebih lanjut dikatakan Edy, tidak lupa, kemajuan daerah Barito Timur hingga usianya ke-21 tahun saat ini pastinya tidak lepas dari sumbangsih para tokoh pendahulu, Bupati dan Wakil Bupati periode sebelumnya, akademisi, dunia usaha, pers, dan elemen masyarakat. Untuk itu, saya juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya.
“Seiring pesatnya globalisasi dan perkembangan teknologi, tantangan pembangunan ke depan pastinya akan lebih berat dan kompleks. Agar siap menghadapinya, kita harus terus memperkuat sinergi kita bersama. Ada beberapa isu strategis pembangunan yang perlu kita perhatikan serius, salah satunya percepatan penurunan stunting yang sudah masuk Isu Prioritas Nasional. Persoalan kurang gizi kronis pada anak ini akan berdampak buruk terhadap kualitas sumber daya manusia generasi kita di masa depan. Saya mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Barito Timur dalam menurunkan stunting,” terang Edy.
Edy juga menjelaskan berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting di Barito Timur tahun 2022 adalah sebesar 26,9 persen, turun 6,8 persen dibandingkan tahun 2021 yang berada di angka 33,7 persen.
Namun demikian, saya tetap meminta semua stakeholder di Kabupaten Barito Timur untuk lebih sinergis, bersama-sama berkolaborasi agar upaya penurunan stunting berjalan semakin baik dan efektif, terutama dengan mengoptimalkan peran Puskesmas dan Posyandu.