DAD Kalteng Ajak Generasi Muda Lestarikan Kearifan Lokal

Sekum DAD Kalteng Yulidra Dedy sampaikan paparan Ketum DAD Kalteng H Agustiar Sabran pada kegiatan Literasi Media yang dilaksanakan KPID Kalteng (Foto: Ist)

baritorayapost.com, PALANGKA RAYA, DAD KALTENG – Ketua Umum (Ketum) Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng H Agustiar Sabran mengajak seluruh element, khususnya generasi muda untuk terus menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang ada di Kalteng. Di era globalisasi dan perkembangan zaman yang begitu pesat, kearifan lokal harus terawat dengan baik dari generasi ke generasi.

Itu disampaikan Ketum DAD Kalteng H Agustiar Sabran melalui Sekretaris Umum (Sekum) DAD Kalteng Yulindra Dedy saat didaulat menjadi pembicara pada kegiatan Literasi Media dan Akademisi P3SPS tahun 2023, yang dilaksanakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalteng, Kamis (1/12/2022).

Bacaan Lainnya

“Saya mengapresiasi komisi penyiaran indonesia daerah kalimantan tengah, yang telah menginisiasi kegiatan ini dan sekaligus menunjukkan peran penting KPID Kalteng dalam keikutsertaannya melestarikan kearifan lokal dan kebudayaan di Kalteng. Saya juga sangat mengapresiasi kehadiran adik-adikku siswa dan mahasiswa yang merupakan calon penerus kita di masa yang akan datang. Saya meyakini semua menjadi pengawal kearifan lokal dan pelestari kebudayaan di Provinsi Kalimantan Tengah yang sama-sama kita cintai,” kata Yulindra Dedy membacakan paparan Ketum DAD H Agustiar Sabran.

Dia mengatakan, setiap negara di dunia memiliki keunikannya tersendiri, termasuk juga negara indonesia. Keunikan Indonesia sendiri berasal dari adat istiadat, tradisi, dan kearifan lokal yang ada. Bukan hanya satu, setiap daerah bahkan memiliki kearifan lokalnya masing-masing termasuk daerah tercinta kita kalimantan tengah. sayangnya, seiring berjalannya waktu, sama seperti kebanyakan adat, tradisi, dan budaya, kearifan lokal yang ada diberbagai daerah semakin banyak yang tergerus zaman,” ucapnya.

Menurutnya, alih-alih mempertahankan kearifan lokal yang sudah turun-temurun dari nenek moyang, banyak anak muda yang menggantinya dengan pandangan- pandangan dari luar. Padahal itu justru belum tentu ada benarnya atau bahkan hanya akan merusak kearifan lokal yang sudah ada.

“Membahas soal kearifan lokal, mungkin kita semua sudah sering mendengar istilah yang satu ini. entah itu di buku, televisi, atau media elektronik lainnya. Namun, meski sering mendengar istilah satu ini, pada akhirnya, banyak dari kita yang gagal memahami, bahkan bingung sendiri dengan makna kearifan lokal itu sendiri. Makna kearifan lokal atau pengertian dari kearifan lokal, pada dasarnya, suatu hal yang sudah ada disuatu wilayah sejak lama dan dilanjutkan dari generasi ke generasi,” ujarnya.

Pos terkait