baritorayapost.com, PALANGKA RAYA – Inspektorat Kota Palangka Raya gelar acara Focus Grow Discussion (FGD) Pengelolaan Dana Bos 2024 pada satuan Pendidikan Dasar Kota Palangka Raya. Senin (10/6/2024).
Acara ini bertempat di Swiss Bell Hotel Palangka Raya dan dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani mewakili PJ. Walikota Palangka Raya Hera Nugrahayu dan seluruh Kepala Sekolah Dasar dan Bendahara se-kota Palangka Raya.
Trisnanda, SE.,M.Si Inspektur Pembantu Wilayah Kota Palangka Raya mewakili Plt Inspektur Ir Hambali saat menyampaikan laporan mengatakan bahwa tujuan utama dari FGD ini adalah untuk memastikan bahwa pengelolaan dana Bos dengan tepat sasaran, akuntable, fleksibel serta transparran.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani yang mewakili PJ Walikota Palangka Raya Hera Nugrahayu, menyampaikan bahwa pemerintah Kota Palangka Raya menyambut baik FGD ini.
PLT Kepala Dinas Pendidikan Jayani mengatakan bahwa berkumpul dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan kesadaran yang mendalam akan tantangan besar yang kita hadapi dalam pengelolaan dana BOS, karena bukan rahasia lagi bahwa berdasarkan Survei Penilaian Integritas Pendidikan yang diselenggarakan KPK di tahun 2023 menyatakan bahwa Kalimantan Tengah merupakan salah satu Provinsi teratas dalam penyalahgunaan Dana BOS. Hal ini menciptakan bayang-bayang kekhawatiran atas kepercayaan dan integritas dalam pengelolaan dana yang seharusnya mengalir untuk kemajuan pendidikan di satuan pendidikan dikota Palangka Raya.

Jayani menjelaskan “acara ini adalah bertujuan mendiskusikan pengelolaan dana Bos agar dapat saling berbagi pengalaman,pemikiran,efektifitas pengendalian dana Boss.sama untuk berkomitmen dalam pengelolaan Dana BOS untuk selalu menjaga transparansi, akuntabilitas, dan integritas sebagai pijakan utama, agar kita dapat memastikan bahwa dana BOS benar-benar digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. “terangnya.
Lalu Jayani juga mengingatkan”Agar kita dapat memastikan bahwa dana BOS benar-benar digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Dengan demikian, saya berharap bahwa FGD ini akan menjadi awal yang baik untuk upaya bersama,dalam mengoptimalkan pengelolaan dana BOS di satuan Pendidikan Dasar dan mari kita jaga” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani juga ingin menekankan beberapa point penting terkait dengan pengelolaan dana BOS yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan integritas.
Poin pertama transparansi harus menjadi prinsip utama dalam pengelolaan dana BOS. Setiap rupiah yang digunakan harus dapat dipertanggungjawabkan secara jelas. Kami akan memastikan bahwa semua informasi terkait dengan penggunaan dana ini dilaporkan secara tertib melaui Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya untuk dilakukan verifikasi lebih lanjut.
kedua kita perlu memperkuat mekanisme pengawasan dan akuntabilitas dan dalam hal ini diharapkan Inspektorat Kota Palangka Raya untuk dapat mengawal pengelolaan Dana BOS tersebut dengan cara melaksanakan pengawasan secara berkala untuk memastikan bahwa setiap penggunaan dana BOS sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tidak terjadi penyimpangan. Kami juga akan mendorong partisipasi aktif dari semua pihak terkait, termasuk guru, orang tua siswa, dan masyarakat setempat, dalam proses pengawasan ini.
Tambahnya lagi “kita harus memiliki sikap nol toleransi terhadap korupsi. Setiap tindakan penyalahgunaan dana BOS akan ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Kami akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memastikan bahwa setiap pelanggaran ditindaklanjuti dengan serius. Dengan mengedepankan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan nol toleransi terhadap korupsi, saya yakin kita dapat menjaga integritas pengelolaan dana BOS dan memastikan bahwa dana ini benar-benar memberikan manfaat yang maksimal bagi pendidikan kita khususnya diKota Palangka Raya. Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk menjadikan pemberantasan korupsi sebagai bagian tak terpisahkan dari upaya kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan”. (Lusy).