Pemprov Kalteng Gelar Pameran Inovasi Penurunan Stunting Se- Provinsi Tahun 2024

baritorayapost.com, PALANGKA RAYA – Pemerintah Propinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Pameran Inovasi Penurunan Stunting se- Kalimantan Tengah Tahun 2024. Wakil Gubernur (Wagub) H. Edy Pratowo, S.Sos., M.M secara resmi Pameran Inovasi Penurunan Stunting Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Tengah (Kalteng) Tahun 2024 di Aula Jayang Tingang (AJT), Lantai I Kantor Gubernur, Selasa (21/5/2024).

Acara pembukaan dirangkai dengan pemutaran video inovasi penurunan stunting dari 5 nominator, yakni Gunung Mas, Kotawaringin Barat, Kapuas, Pulang Pisau, dan Palangka Raya. Selanjutnya, tanya jawab dan evaluasi dilakukan Dewan Juri Kehormatan yang terdiri dari Wagub sekaligus Ketua TPPS Kalteng Edy Pratowo, Ketua Tim Penggerak PKK Kalteng Ivo Sugianto Sabran, dan Sekretaris Utama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto.

Bacaan Lainnya

Tampak hadir pula pada acara ini, antara lain unsur Forkopimda atau yang mewakili, Bupati, Penjabat (Pj.) Bupati/Wali Kota, Ketua TPPS Kabupaten/Kota, Pimpinan Instansi Vertikal dan Kepala OPD, serta Satgas Stunting se-Kalteng.

Pembukaan stand-stand pameran ditandai dengan pemotongan pita oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalteng Ivo Sugianto Sabran.

“Diharapkan, inovasi penurunan stunting Kabupaten/Kota bisa optimal dan angka stunting di Kalteng menurun,” harap Ivo di saat melakukan pemotongan pita.

Sebelumnya, selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalteng, Wagub Edy Pratowo menyampaikan apresiasi kepada Bappedalitbang dan TPPS Provinsi Kalteng serta semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

“ Semoga kegiatan ini dapat semakin memperkuat semangat kita semua, terutama bagi Pemerintah Kabupaten/ Kota yang menjadi objek penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan stunting, dalam rangka mendorong pengentasan stunting di Bumi Tambun Bungai, Ini harapan Gubernur juga dalam berbagai,” yang dibacakan Wagub Edy Pratowo.

Stunting merupakan ancaman utama dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Oleh karena itu, kata Wagub, Gubernur Sugianto Sabran kerap kali menegaskan bahwa upaya percepatan penurunan stunting harus menjadi salah satu prioritas, sehingga anak-anak di Kalteng terbebas dari ancaman stunting dan mampu tumbuh menjadi generasi berkualitas unggul.

Sementara itu, percepatan penurunan stunting di Kalteng sudah menunjukkan kemajuan. Di mana, angka Prevalensi Stunting Provinsi Kalteng tahun 2023 sebesar 23,5%, turun 3,4% dibandingkan tahun 2022. Adapun target pencapaian penurunan stunting pada tahun 2024, yakni sebesar 15,38%.

Gubernur melalui Wagub berharap pencapaian tahun 2024 akan lebih baik lagi melalui kolaborasi seluruh Kabupaten/Kota yang semakin termotivasi melalui kegiatan ini karena penurunan angka stunting Provinsi merupakan akumulasi penurunan angka stunting dari Kabupaten/Kota se-Kalteng.

“Besar harapan di tahun 2024 penurunan angka stunting bisa tercapai sebagaimana yang kita harapkan,” ucap Wagub yang juga menyampaikan harapan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota selalu mendukung pelaksanaan kegiatan 10 Pasti Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Utama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng atas keberhasilan menurunkan angka stunting hingga 3,4% pada tahun 2023.

“ Terima kasih karena Provinsi Kalteng angka stuntingnya turun 3,4% di tengah nasional turun 0,1%. Tentu angka ini memberi kontribusi terhadap pencapaian nasional berdasarkan SKI 2023 di angka 21,5% dari 21,6%,” jelasnya.

Tavip juga menyampaikan apresiasi kepada beberapa kabupaten di Kalteng yang angka stuntingnya di bawah atau mendekati rata-rata nasional 14%. Beberapa Kabupaten tersebut antara lain Gunung Mas dengan angka prevalensi stunting 12,9%, Lamandau 13,2%, Barito Utara 15,3%, dan Kapuas 16,2%.

“Saya yakin dengan Bulan Timbang atau Intervensi Serentak yang dilaksanakan di Bulan Juni, angka Stunting akan turun, meminta semua pihak mendukung kegiatan pengukuran melalui Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) tersebut. “ Pengukuran tiap bulan, syarat validasinya baik dan alatnya diukur,” tandasnya. (Lusy).

Pos terkait