baritorayapost.com, PULANG PISAU – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalimantan Tengah menggelar sosialisasi Integrasi Kurikulum Pencegahan Ekstrimisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula Mess Pemda Kabupaten Pulang Pisau, Selasa (20/6/2023) dibuka langsung oleh Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kalteng,
Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalteng,
Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Kalteng, Kepala Satuan Tugas Wilayah Kalimantan Tengah Identifikasi dan Sosial (Idensos) Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Forkopimda Kabupaten Pulang Pisau, Kepala OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dan undangan lainnya.
Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang menyambut gembira dan antusias atas penyelengaraan acara ini, yang tentu punya makna dan misi yang mulia untuk kerukunan hidup dalam keberagaman serta keamanan dan kedamaian di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
” Kami sangat berterima kasih kepada unsur keamanan negara, yaitu TNI, POLRI dan BIN beserta elemennya yang berkomitmen setia dan menjaga setiap jengkal wilayah Indonesia dari ancaman dan pengaruh paham yang bertentangan dengan Ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Saya mengapresiasi dan berterima kasih atas penyelenggaraan acara ini oleh Badan Kesbangpol Provinsi Kalimantan Tengah yang bekerjasama dengan Badan Kesbangpol Kabupaten Pulang Pisau, ” kata Bupati Pudjirustaty Narang.
Dimana kata Bupati, acara ini sebagai bentuk penegasan dan komitmen bersama menolak paham dan gerakan intoleransi dan radikalisme, yang dapat melemahkan Dasar Negara serta penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa kita.
” Sebab untuk menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya, kita harus bersatu dalam perbedaan dan keberagaman kita, ” kata Bupati menjelaskan.
Bupati mengatakan, pendidikan sejak usia dini wajib kita arahkan untuk menanam metode hidup bersaudara, hidup toleran dan saling memahami ditengah perbedaan suku, agama, dan ras.
” Mari ajarkan sifat, sikap dan karakter hidup yang Pancasila kepada para anak didik kita hingga level pendidikan teratas, dan juga kepada diri kita masing-masing.
” Bahwa kita wajib hidup ber-Tuhan, berperikemanusiaan, bersatu, bijaksana dan berkeadilan sosial. Sebab kita lah sekarang dilanjutkan ke depan nanti anak didik kita-lah yang menjaga keutuhan bangsa ini, ” tegasnya.
Bupati menegaskan, bahwa fakta menunjukan bahwa ada negara yang walaupun didiami satu suku, agama dan ras, akhirnya pun bisa terpecah akibat perbedaan pola pikirnya.
Kita sadari saat ini bangsa kita belum sepenuhnya aman terhadap paham dan gerakan yang mengganggu kedaulatan NKRI. Undang-Undang Dasar 1945 telah memberikan penegasan, bahwa setiap orang “berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan’.
Dengan perkembangan teknologi dan cepatnya informasi di media sosial, sehingga salah satu dampak negatif mudahnya kelompok teroris dalam menyebarkan pahamnya, melalui berbagai sarana komunikasi, baik pertemuan di dunia nyata (offline) maupun instrumen berbasis teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet (online).
” Cara tersebut terbukti efektif dalam menyebarluaskan propaganda dan pemahaman ekstrim yang bertujuan mempengaruhi masyarakat untuk bersimpati dan mendukung aksi Terorisme. Dan patut diwaspadai keterlibatan Pihak Asing, ” tandasnya.
Khusus wilayah di Kabupaten Pulang Pisau lanjut Bupati, maka perlu kita dorong salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan pengaruh paham intoleransi, radikalisme dan terorisme melalui kearifan lokal budaya hidup harmonis keberagaman dalam HUMA BETANG.
” Saya berharap program kegiatan dan acara seperti ini wajib dilaksanakan setiap tahun oleh Badan Kesbangpol baik Provinsi Kalimantan Tengah dan Badan Kesbangpol Kabupaten Pulang Pisau, serta membuat Gerakan Anti Paham Radikalisme dan Terorisme bersama para Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pendidik, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda. Mari kita lawan bersama kelompok yang berpaham seperti ini, ” pungkasnya. (Senďri)