Pemkab Pulang Pisau Gelar Peringatan Hari Kartini dan Halal Bihalal di Jabiren Raya

baritorayapost.com, PULANG PISAU – Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Pulang Pisau yang bekerjasama dengan Kecamatan Jabiren Raya, Puskesmas Jabiren dan GOW Kabupaten Pulang Pisau mengelar Peringatan Hari Kartini ke 145 tahun 2024 dan Halal Bihalal 1445 Hijriah.

Kegiatan yang dipusatkan di Kecamatan Jabiren Raya, Senin (29/4) yang dirangkai dengan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Anak dan Pencegahan Perkawinan Anak serta Pelayanan KB Gratis itu dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani.

Bacaan Lainnya

” Saya memberikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan yang diinisiasi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Pulang Pisau yang bekerjasama dengan Kecamatan Jabiren Raya, Puskesmas Jabiren dan GOW Kabupaten Pulang Pisau. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini menjadi langkah awal kita bersama untuk mempererat silaturahmi, memperkuat kolaborasi karena adanya Halal Bihalal ini, ” kata Pj Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani

Kemudian lanjut Pj Bupati, untuk melindungi perempuan dan anak serta memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya dengan memberikan perhatian yang konsisten dan sistematis yang ditujukan untuk mencapai kesetaraan gender seperti berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan adanya sosialisasi pencegahan perempuan dan anak serta selanjutnya untuk mewujudkan keluarga bahagia berkualitas dengan berbagai KB.

” Sekarang ini kita berbangga diri atas keberhasilan kaum wanita Indonesia mampu mensejahterakan diri dan martabatnya dengan kaum laki-laki. Semua itu tentu saja tidak bisa lepas dari perjuangan RA Kartini. Karena berkat beliau lah kaum wanita sekarang ini dapat ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan nasional.

Kartini kata Pj Bupati adalah seorang anak yang dilahirkan dalam lingkungan kaum priyayi Jawa yang syarat dengan peraturan yang mengekang dan membatasi gerak kaum wanita saat itu, tak terkecuali juga dirinya.

” Ha itu tentu saja membuat Kartini terus bergejolak. Dia merasa bahwa hal tersebut merupakan satu ketidakadilan yang begitu nyata. Dari perasaan resah dan gundah itulah kemudian dia mencurahkan pemikiran-pemikirannya kedalam bentuk surat-surat Kartini yang berisi perasaan dan pemikirannya tentang perbedaan atau diskriminasi terhadap kaum wanita itulah yang kemudian dikumpulkan dan dirangkum isinya menjadi sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang, ” tandasnya

Pj Bupati menegaskan alangkah bahagianya ibu Pertiwi kit bila wanita Indonesia ikut berperan dalam masyarakat pembangunan sekarang ini. Hadapilah setiap tantangan masa depan penuh keyakinan. Kobarkan api semangat Kartini. Ciptakan Kartini-Kartini baru yang mandiri, tangguh dan profesional dalam menghadapi setiap tantangan di era globalisasi. Namun tentu saja dengan tetap tidak meninggalkan kodratnya sebagai wanita. (BS).

Pos terkait