Samakan Persepsi Melalui Rembuk Stunting

Penjabat (Pj) Pulang Pisau Hj Nunu Andriani dan Sekda Tony Harisinta foto bersama usai acara Rembuk Stunting di Gasebo Kecamatan Kahayan Hilir, Senin (20/2/2024).

baritorayapost.com, PULANG PISAU – Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani mengikuti kegiatan Rembuk Stunting yang di laksanakan Gazebo Kecamatan Kahayan Hilir, Selasa (20/2/2024)

Dalam pelaksanaan tersebut juga di hadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Tony Harisinta, Ketua TP PKK Sari Parwati Tony Harisinta, dan Kepala OPD terkait serta undangan lainnya.

Bacaan Lainnya

Dimana, tujuan dari rembuk Stunting tersebut adalah menyamakan persepsi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kecamatan Kahayan Hilir dan khususnya di Lima Desa/Kelurahan Locus Stunting di antaranya Desa Anjir Pulang Pisau, Desa Hanjak Maju, Desa Mintin, Kelurahan Pulang Pisau, Kelurahan Kalawa.

Sedikitnya terdapat 40 desa menjadi target penanganan penurunan angka stunting di Wilayah Kabupaten Pulang Pisau dan salah satunya di Wilayah Kecamatan Kahayan Hilir

Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani berharap dengan dilaksanakan Rembuk Stunting tersebut menjadi salah satu bentuk aksi nyata terhadap sasaran stunting, mulai Baduta, Balita dan Bumil yang di lakukan oleh pihak pemerintak kabupaten, kecamatan sampai dengan desa sehingga tercapainya terget harapannya zero stunting di Kabupaten Pulang Pisau

Sementara Sekda Pulang Pisau Tony Harisinta mengatakan di tahun 2024 dilaksanakannya aksi bersama menurunkan angka stunting dan salah satunya target penanganannya awal berada di Kecamtan Kahayan Hilir.

“Ini adalah pertama kali upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Pulang Pisau Khususnya di Kecamatan Kahayan Hilir yang paling tinggi angkanya,” ucapnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama tingkat kecamatan Kahayan Hilir yang bertujuan untuk mengkampayekan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) secara masif oleh TPPS Kecamatan dan TPPS desa.

” Kemudian juga untuk meningkatkan pelayanan dasar mulai dari Posyandu holistik integrasi BKB/PAUD, sanitasi atau sarana air bersih dan bantuan sosial di desa dan kelurahan, serta pendewasaan usia perkawinan (PUP) sebagai langkah ke hulu untuk mencegah terjadinya stunting,” pungkasnya (BRP).

Pos terkait