Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, Dinkes Pulpis Audit Maternal Parinatal

Keterangan Foto: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dr Pande Putu Gina foto bersama narasumber dr. Brilian Segala Putra, Sp. OG dan dr. Franky Luhulima, M.Sc., Sp.A dari RSUD Pulang Pisau dan undangan lainnya usai kegiatan Audit Maternal Parinatal di aula kantor Dinas Kesehatan setempat, Jumat (16/5)2025)

baritorayapost.com, PULANG PISAU – Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau melaksanakan kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP) dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Audit Maternal Perinatal (AMP) adalah proses penelusuran kembali kasus kesakitan dan kematian ibu dan bayi serta penatalaksanaannya untuk mendapatkan masukan mengenai intervensi yang tepat dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Bacaan Lainnya

Kegiatan dilaksanakan di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, dibuka secara resmi oleh dr pande Putu Gina, Kadinkes Pulang Pisau, Jumat (16/05/2025) diikuti 25 peserta terdiri dari Bidan Koordinator Puskesmas, Bidan Puskesmas dan Bidan Desa yang memiliki kasus kematian ibu dan bayi serta dari Pengurus Cabang IBI Pulang Pisau dengan menghadirkan narasumber dr. Brilian Segala Putra, Sp. OG dan dr. Franky Luhulima, M.Sc., Sp.A dari RSUD Pulang Pisau.

Dalam sambutannya, dr Pande menekankan pentingnya audit sebagai instrumen evaluasi dan pembelajaran untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

“AMP bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan refleksi bersama guna memperbaiki sistem pelayanan kesehatan yang ada, serta menjadi dasar perbaikan kebijakan ke depan,” ujarnya.

dr Pande Putu Gina, Kepala Dinas Kesehatan Pulang Pisau juga berharap kegiatan ini dapat memetakan penyebab dari kematian ibu dan bayi sehingga dapat dicarikan Solusi untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi

“Melalui kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan analisis mendalam untuk mencari akar permasalahan, terutama menegakkan diagnosa penyebab mendasar kematian ibu dan bayi. Sehingga, rekomendasi atau solusi yang dikeluarkan dapat menghasilkan kegiatan yang sesuai untuk mencegah terjadinya kematian yang terulang,” tutupnya

Pos terkait