baritorayapost.com, PULANG PISAU – Dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pulang Pisau, Pj Bupati Pulang Pisau, Hj. Nunu Andriani meluncurkan program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) yang melibatkan Dhrma Wanita Persatuan(DWP) dari Organisasi Perangkat Daerah ( OPD) di Kabupaten Pulang Pisau. Dimana, setiap DWP OPD dilingkup Pemkab Pulang Pisau memiliki desa lokus yang menjadi desa binaan.
Salah satunya, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Kesehatan Pulang Pisau memiliki desa binaan yaitu Desa Pilang Kecamatan Jabiren Raya dengan jumlah anak resiko stunting dari data EPPGBM Bulan Januari 2024 sebanyak 15 balita.
Setelah melalui Rembug Stunting di tingkat kecamatan Jabiren Raya, kemudian dilanjutkan dengan rapat koordinasi bersama Kepala Desa, Puskesmas, Kader dan Tenaga Kesehatan Desa serta Tim Pendamping Desa, sehingga pada Sabtu (16/03/2024) Ketua DWP Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, Ny Ruseti Pande Putu Gina bersama anggota DWP Dinas Kesehatan, Puskesmas Jabiren, Bidan Desa, Tim Pendamping Keluarga serta Kader di Desa Pilang melakukan Launching kegiatan Gemar Posting (Gerakan Makan Bersama di Pos Stunting).
Launching Gerakan Makan Bersama di Pos Stuntng tersebut ditandai dengan pemberian makanan tambahan kepada balita stunting di Desa Pilang Kecamatan Jabiren Raya, Sabtu (16/3/2024).
“ Dengan kegiatan ini diharapkan terpenuhinya asupan gizi bagi baduta/balita stunting serta memberikan pembelajaran bagi keluarga dari baduta/balita mengenai kebutuhan gizi yang diperlukan,” ucap ketua DWP Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, Ny Ruseti Pande Putu Gina
Ruseti menjelaskan kegiatan Gemar Posting ini akan dilaksanakan selama satu bulan dibawah pengawasan langsung DWP Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, Puskesmas Jabiren Raya ,Tim Pendamping Keluarga dan PKK Desa, Bidan Desa serta kader Desa Pilang.
” Melalui kegiatan Gemar Posting ini kita harapkan anak resiko stunting di Deaa Pilang ini terpenuhinya asupan gizi bagi baduta/balita stunting serta memberikan pembelajaran bagi keluarga dari baduta/balita mengenai kebutuhan gizi yang diperlukan,” tandasnya (BRP)
