Dampak Longsor Susulan di Desa Jaar Dikhawatirkan Memutus Akses Jalan

Barito Timur, baritorayapost – Dikhawatirkan dapat berdampak fatal dengan adanya longsor susulan pada bahu jalan provinsi yang bersambung dengan sayap Jembatan Matandring di RT 06 Desa Jaar, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, provinsi Kalimantan Tengah dapat memutus akses jalan dan membahayakan bagi pengguna jalan.

Saat awak media memantau di lokasi, longsor, sangat jelas terlihat sisa tanggul tanah penahan bahu jalan hanya menyisakan sekitar 25 sentimeter sebelum menyentuh bagian yang beraspal atau badan jalan. Kondisi tanah yang lembek atau labil karena longsoran sedalam 6 meter itu berada di pinggir sungai sehingga membuat pontensi longsor susulan sewaktu-waktu dapat terjadi kapan saja.

Bacaan Lainnya

Dari pantauan awak media dilokasi tersebut tampak terlihat warga setempat memberikan tanda sekedarnya di area longsor dengan menancapkan kayu yang ujungnya diberi kantong plastik bekas.

Sekretaris Desa Jaar Enjer Aprianto yang ditemui di kantornya, akui baru mengetahui kondisi bahu jalan longsor tersebut. Namun menurutnya pemerintah desa tidak dapat berbuat apa-apa untuk menangani longsor yang dikhawatirkan tersebut.

“Pemerintah desa tidak memiliki anggaran untuk itu karena sudah ada pos-pos angggaran sendiri. Kemudian itu kerusakan ada di jalan yang merupakan tanggung jawab pemerintah provinsi dan membutuhkan anggaran yang besar karena untuk pembuatan tanggul yang cukup dalam,” jelasnya.

Dirinya juga menjelaskan bahwa bahu jalan yang longsor itu bukan saja membahayakan warga setempat tetapi juga warga dari luar yang melintas terutama yang tidak hafal dengan kondisi jalan di sekitar itu.

“Mudah-mudahan tidak semakin parah dalam beberapa hari ke depan karena jalan utama ini sering dilintasi kendaraan berat yang bisa membuat longsor semakin meluas,” tambahnya.

Diteruskan Enjer, dirinya berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait segera melakukan upaya-upaya penanganan sebelum menimbulkan korban, mengingat jalan tersebut padat aktifitas.

“Jalan di sini kan masih sempit, bahayanya jika kendaraan besar berpapasan dan ada yang mengalah turun dari badan jalan bisa terperosok,” pungkasnya. (BRP/Red)

Pos terkait