BARITORAYAPOST.COM, Barito Timur – Kegiatan sosialisasi peran serta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada desa berlian dalam rangka optimalisasi kepesrtaan masyarakat Badan usaha milik desa (Bumdes) se-kabupaten Barito Timur (Bartim) provinsi Kalimantan Tengah tahun 2022 yang digelar di aula dinas pertanian kecamatan Dusun Timur, Kamis (02/06/2022).
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Bartim, Habib Said Abdul Saleh tersebut dihadiri oleh jajaran Pemerintah kabupaten Bartim, Kepala dinas terkait dan kepala perintah desa se-Bartim serta beberapa tamu undangan.
“Kita berkesempatan hadir di aula dinas pertanian ini dalam rangka sosialisasi BPJS dan BRI untuk lebih mengetahui peran serta yang dapat terlibat pada program yang disampaikan,” ucap Wabub kepada awak media usai kegiatan.
Menurut Wabub, kehadiran BPJS dapat membantu masyarakat dalam jaminan kesehatan dan diharapkan masyarakat dapat menjadi peserta BPJS.
“Harapan kami BPJS dapat bersinergi dengan pemerintah daerah untuk melaksanakan tugas, artinya dari kurang lebih 114.000 penduduk kita ini agar bisa mempunyai kartu BPJS,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Wabub juga mengingatkan jangan sampai nanti ada salah satu warga yang sakit berurusan di Rumah Sakit tidak memiliki kelengkapan atau administrasi yang dipersulit.
“Harapan kita kedepan dari RSUD menerima saran ini dengan baik untuk memberlakukan pasien – pasien kita yang mempunyai kartu BPJS,” tegas Wabub.
Adapun terkait sosialisasi yang dilakukan pihak BRI, Wabub menanggapi dengan baik bahwa kehadiran BRI di Barito Timur dapat mempermudah pelayanan administrasi dalam berbagai hal.
“Terkait sosialisasi dari BRI tadi bahwa BRI membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin mengikuti atau mempunyai agen-agen Brilink, karena BRI sendiri memiliki jaringan terluas di Indonesia,” ungkap Wabub.
Sementara, Kepala BPJS Kesehatan Bartim, Yudha Hastiadi mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut adalah mengoptimalkan kepesertaan dari pemerintah Desa yakni kepala desa aparatur desa dan jajajaran kemudian juga kita mensosialisasikan terkait dengan masih adanya kota yang masih belum terpenuhi untuk Bartim.
Adapun terkait dengan keluhan peserta BJS, Yudha akui bahwa pihaknya memang masih ada namun pihaknya tetap berkoordinasi terus dengan pemerintah daerah selaku penyedia layanan kesehatan.
“Karena Rumah Sakit kemudian Puskesmas itu punya pemerintah daerah dan BPJS di sini adalah sebagai pembayar jaminan kesehatan,” jelasnya.
Terkait dengan adanya keluhan masyarakat, BPJS menyediakan kanal pengaduan guna mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan secara umum.
“Masyarakat sekarang dipermudah jadi contoh bisa melewati mobile JKN, jadi untuk masyarakat bisa menginstall mobile JKN lewat Play Store atau App Store kemudian ikuti langkahnya kemudian bisa juga lewat cal center kita 165 ataupun lewat whatsapp dengan no 0811 8165 165 itu lewat online. Nah kalau untuk di rumah sakit ataupun Puskesmas bisa langsung ke loket pengaduan,” terang Yudha.
Pada kesempatan tersebut, Yudha berharap kerjasama pemerintah dengan BPJS bahwa secara data yang terdaftar penduduk Bartim sekitar 97% dari data sudah terdaftar di dalam kepesertaan PKN. Tapi dalam 97% itu hanya 64% yang aktif sisanya ada yang menunggak ada yang nonaktifkan.
Diwaktu yang sama usai kegiatan, Iga Aditya selaku Pemimpin BRI cabang Buntok kepada awak media mengatakan bahwa terkait Desa Brilian, kehadiran BRI untuk memperdayakan ekonomi di desa melalui Bumdes, harapannya ekonomi di desa itu tumbuh berkembang mulai dari Bumdesnya.
“Kalau misalnya Bumdesnya aktif dari sekian banyak Bumdes itu yang aktif belum ada separo. Dan kita ingin BRI bergerak di situ dan kita ingin meningkatkan ekonomi masyarakat desa,” ucap Aditya.
Menurutnya sekarang tumpuan ekonomi Indonesia berada di desa dan dengan bergeraknya Bumdes, ekonomi Indonesia otomatis juga akan lebih cepat pulih dari pandemi Covid.
Aditya juga menjabarkan bahwa kegiatan sosialisasi tersebut juga di presentasikan mengenai agen Brilink di Barito timur ini yang mencapai sekitar 182 lebih.
Pimpinan BRI cabang Buntok ini juga menjelaskan untuk desa brilian menggunakan sistem literasi yang berupa bimbingan dan pihaknya juga akan mensurvei di setiap desa agar dapat melihat langsung potensi dan komoditi atau item yang ingin ditonjolkan di desa tersebut.
“Katakanlah misalnya sentra pertanian mungkin atau mungkin ada desa yang mau menonjolkan sisi wisatanya. Nah kita coba datang ke sana kita pelajari nanti kita bantu untuk bisa ditingkatkan,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan Aditya, untuk desa Brilian ini harapannya go digital. Jadi Desa ini ekosistemnya nanti jadi ekonomi digital kemudian sistem ke depan, pertumbuhan ekonomi nya berkelanjutan.
Kemudian terkait dengan agen Brilink misalnya untuk transfer, jadi di Barito Timur ini kan kita punya kantor cabang 4 padahal wilayahnya sangat luas sehingga kita bisa menjangkau dengan agent Brilink itu tadi. Jadi kalau misalnya saya mau transfer tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor cukup ke agen Brilink aja yang lebih dekat, lanjut Aditya menjelaskan.
“Jadi kami membantu untuk mengembangkan saja dan pemasarannya kemudian juga kami melalui agen Brilink mempermudah masyarakat untuk bertransaksi,” pungkasnya (BRP/Red)