Pada hari kedua, lanjutnya, terjadi insiden di mana seorang sopir batubara membawa senjata tajam dan mengancam keselamatan pihaknya di lapangan.
“Pada saat itu datang 2 orang anggota yang menghampiri, kami meminta agar menindaklanjuti sopir yang bawa senjata tajam, mengancam dan memotong portal yang kami buat namun tidak ada respon dari pihak kepolisian,” beber Sabtuno.
Selanjutnya dia berusaha untuk melapor ke Polres Barito Timur namun dalam perjalanan ke mapolres mendapat kabar bahwa portal sudah dibuka.
Saat kembali ke lapangan saya sempat tegang dengan polisi karena apa yang mereka lakukan menurut saya bukan kewenangan untuk membuka. Akhirnya setelah terbuka unit-unit yang sebelumnya sudah kami tahan melintas kembali, sebutnya.
Lebih lanjut dijelaskan Sabtuno, Saya tanya kembali terkait sopir yang bawa senjata tajam namun tidak ada respon sama sekali dari pihak kepolisian,” ungkapnya.