baritorayapost.com, MURUNG RAYA – Perhatian Pemerintah Pusat untuk mendanai kegiatan khusus fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dinilai patut diacungi jempol. Salah satunya dibuktikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan yang bertujuan untuk mendanai kebutuhan sarana dan prasarana (sapras.red) pendidikan.
Seperti yang dilaksanakan pada satuan pendidikan tingkat SMA di SMAN 3 Puruk Cahu di Jalan Jenderal Sudirman RT 03 Km 88 Desa Danau Usung Puruk Cahu yang di laksanakan dengan metode swakelola saat ini sedang dalam proses pembangunan.
Seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi nomor 3 tahun 2022 BAB VI Penyampaian Pelaporan pada Pasal 11 poin 1 Pemerintah daerah harus menyampaikan laporan pelaksanaan DAK Fisik Bidang Pendidikan kepada Menteri setiap Triwulan.
Sementara hasil pantauan baritorayapost.com di lapangan tidak banyak data dan informasi yang dapat di gali pada lokasi pembangunan yang saat ini telah memasuki triwulan IV tampak kondisi progres pembangunan ruangan baru dan rehabilitasi bangunan sekolah tersebut masih dalam proses dan tampak tidak ada aktifitas.
“Saya tidak tau tingkat kemajuan pekerjaannya, saya hanya ditugaskan untuk menjaga bahan material di sini pak karena kemaren sering terjadi kehilangan beberapa bahan materialnya, sekarang tidak ada aktifitas karena memang instruksi dari yang punya pekerjaan pak,” kata salah seorang pemuda yang tidak ingin menyebutkan identitasnya yang berhasil ditemui di halaman SMAN 3 Puruk Cahu, Minggu (02/10/2022) sore.
Sementara di tempat yang berbeda Ketua Komite Sekolah pada SMA tersebut Abdul Rahman yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa Danau Usung saat di tanyai terkait kegiatan swakelola tersebut mengatakan, mengetahui adanya pekerjaan pembangunan itu namun tidak dapat menjelaskannya lebih jauh.
“Sepengetahuan saya memang benar ada kegiatan pembangunan di SMAN 3 Puruk Cahu, tapi untuk lebih jelasnya coba hubungi saja pelaksananya yang tinggal di desa,” jawab Abdul Rahman yang juga menjabat Sekretaris Desa Danau Usung singkat.
Setelah hanya mendapatkan jawaban yang normatif awak media ini mencoba untuk mengkonfirmasi Ahmad Firdaus selaku pejabat kepala sekolah SMA tersebut yang membantah jika kegiatan pembangunan di sekolah binaannya ini terbengkalai, dan kondisi tersebut memang atas perintahnya.
“Belum mendengar masalah terbengkalai,” jawab Kepsek SMAN 3 Puruk Cahu ini singkat sambil menambahkan emoji tangan dua orang sedang tos.
“Kalau yang dimaksud dengan terbengkalai adalah tukang belum bekerja. Itu betul, tapi atas arahan saya, karena kami melaksanakan kegiatan IHT masalah kurikulum merdeka, saat kegiatan itu saya meminta tukang istirahat beberapa hari, agar proses pembelajaran kurikulum baru terlaksana dengan optimal,” tandas Ahmad Firdaus singkat. (yud/BRP)