baritiorayapost.com, BARABAI – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menggelar kegiatan “Sosialisasi Kewaspadaan Dini”, bertempat di Balai Rakyat HST, Rabu (23/7/2025).
Untuk diketahui, hal itu sebagai langkah nyata dalam memperkuat ketahanan wilayah dari berbagai potensi gangguan keamanan dan ketertiban.
Kepala Kesbangpol HST, Mardiono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang akan digelar di seluruh kecamatan di HST.
Rencananya, kegiatan serupa juga akan melibatkan Bupati HST dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk secara langsung menyapa dan berdialog dengan masyarakat.
“Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa keamanan dan stabilitas di daerah tetap terjaga sehingga seluruh program pembangunan, baik dari pusat maupun daerah, dapat berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2019 sebagai perubahan atas Permendagri Nomor 2 Tahun 2018.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah memperkuat peran pemerintah daerah bersama masyarakat dalam menjaga stabilitas sosial dan ketertiban umum,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati HST, Samsul Rizal menekankan pentingnya partisipasi semua elemen masyarakat dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia menyebut, meskipun kondisi HST saat ini cukup kondusif, kewaspadaan tetap harus dijaga.
“Stabilitas nasional dimulai dari daerah. Kita harus bersama-sama bersiap menghadapi berbagai potensi ancaman, baik yang tampak maupun tersembunyi. Keterlibatan masyarakat sangat penting, terutama dalam mendeteksi secara dini dan mencegah potensi konflik atau gangguan keamanan,” ujar Bupati.
Ia juga mengingatkan tentang pentingnya membangun karakter masyarakat yang terbuka, komunikatif, dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Menurutnya, masyarakat harus tetap berpikir positif dan bijak dalam menyikapi isu-isu yang beredar, serta tidak segan melaporkan jika ada indikasi yang mencurigakan di lingkungan mereka.
“Kelompok-kelompok yang intoleran atau merasa paling benar sering menjadi pemicu perpecahan. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga persatuan dan kedamaian,” tambahnya.
Kegiatan sosialisasi ini turut dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta perwakilan dari berbagai unsur strategis lainnya.(mask95).