Tanam Padi di Bawah Guyuran Hujan, Puan Dengarkan Keluhan Petani

BARITORAYAPOST.COM (Sleman) – Ketua DPR RI Puan Maharani turut menanam padi di sela kunjungan kerja di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Puan pun mendorong petani untuk melek teknologi agar hasil pertaniannya lebih produktif, sehingga kesejahteraan juga meningkat.

Puan mendatangi area persawahan Sendangmulyo, Sleman, DIY, Kamis (11/11/2021).

Bacaan Lainnya

Meski hujan deras mengguyur, Puan tak segan-segan turun ke sawah untuk menanam padi bersama sejumlah petani perempuan di tengah lahan seluas 6 hektar tersebut.

Selama menanam padi, perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI itu berdialog dengan petani. Mengenakan caping dan sepatu khas petani, Puan terkadang berbicara menggunakan bahasa Jawa.

“Piro nek panen (berapa banyak kalau panen?), didol neng endi (dijual ke mana?),” tanya Puan kepada para petani.

Para petani menjawab pertanyaan Puan. Mereka juga membicarakan soal sejumlah kendala yang dihadapi para petani selama ini, termasuk soal pupuk dan jalur distribusi saat panen.

Lantas Puan berbincang dengan kelompok tani dan petani milenial di pematang sawah.

Didampingi Wabup Sleman Danang Maharsa, Puan mendengarkan berbagai aspirasi petani sambil menikmati kacang dan ubi rebus.

“Kali ini saya hadir dengan fokus menanam padi, biarkan rakyat nanti yang memanen. Selama ini orang banyak fokus pada panennya. Padahal proses sebelum panen itu panjang, dan dimulai dengan kita menanam,” ucap Puan.

Menurut Puan, pihaknya ingin mengetahui apa saja kebutuhan dan permasalahan yang ada di sini terkait petani. Bagaimana menanam padi, panennya, dan sesudah panen itu dijual ke mana. “Itu yang jadi perhatian saya,” ungkapnya.

Tusiran, seorang petani menyampaikan berbagai keluhan yang dihadapi para petani di Sendangmulyo. Mulai dari harga gabah yang rendah hingga sering terlambatnya distribusi pupuk bersubsidi, termasuk harga yang cukup tinggi.

“Mudah-mudahan dengan Bu Puan datang ke sini dapat memberi semangat petani-petani di Sendangmulyo. Karena kebanyakan petani sekarang ya tua-tua. Semoga dengan Ibu datang, ada petani dari generasi muda yang akan menjadi penerus kami,” terang Tusiran.

Pos terkait