Alami Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga Seorang Ibu Muda Mengalami Patah Jari Tangan Dan Kehilangan Janin Dalam Kandunganya

baritorayapost,Palangka RAYA- AR (23) seorang ibu muda di Palangka Raya mengalami Kekerasan dalam rumah tangga disaat sedang hamil muda hingga menyebabkan  janin yang dikandung nya mengalami keguguran dan patah tulang jari tangannya.

AR menceritakan kisah rumah tangganya yang penuh kisah memilukan. Pada usia pernikahan yang tergolong masih baru, harusnya sedang merasakan kebahagiaan ternyata yang dialami malah sebaliknya, perjalanan pernikahan penuh penderitaan bagi AR.

Bacaan Lainnya

Ia sering  dianiaya dan diperlakukan kasar oleh suami yang seharusnya melindunginya. Suaminya, SR (32), yang seharusnya jadi pelindung, justru menjadi sumber petaka baginya.

Tragedi ini bermula pada Juli 2024, ketika AR sedang mengandung empat bulan. Kebahagiaannya yang diimpikan justru perlakuan kasar yang ia dapatkan.

SR, Sang suami tega menendang kaki hingga perut saat perselisihan terjadi. Akibat kekerasan tersebut, AR tidak hanya merasakan duka mendalam, tetapi juga harus kehilangan janin yang dikandung

“Aku sedang hamil saat itu, dia menendang perutku dan membuat aku keguguran,” ucap AR dengan suara lirih dan gemetar, mengenang kejadian yang membuatnya kehilangan janin yang telah dikandungnya.

Kekerasan tersebut berlanjut terus sering ia alami. Bulan-bulan berikutnya, AR terus hidup dalam ketakutan, dengan SR yang berulang kali melakukan tindak kekerasan terhadap dirinya

Pada akhir September 2024, SR diduga kembali melakukan kekerasan yang mengancam keselamatan AR, yang saat itu masih hamil. Dengan tindakan kasar, SR mencekik, melempar AR ke dinding dan setelah menganiaya SR memaksanya memenuhi permintaan untuk berhubungan.

“Suami saya seperti maniak. Dia memiliki dorongan yang sulit saya pahami,” ucap AR sambil menunjukkan hasil rontgen memperlihatkan tulang jarinya yang patah akibat dianiaya suaminya.

Pada 18 Oktober 2024, AR akhirnya memberanikan diri  melaporkan suaminya ke Polresta Palangka Raya,  untuk menuntut keadilan dan demi keamanan.

“Harapan saya, pelaku segera diproses secara hukum. Saya ingin keadilan,” ucapnya dengan penuh pengharapan. Kisah tragis yang dialami AR mengundang keprihatinan publik. 

Peristiwa  ini juga menggugah keprihatinan masyarakat tentang pentingnya perlindungan terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga, yang tidak hanya mengancam nyawa, tetapi juga menghancurkan masa depan keluarga.

Pos terkait