
BARITORAYAPOST.COM (Palangka Raya) – Harga kebutuhan bahan pokok sebenarnya tidak terlalu berfluktuatif. Tetapi di era pandemi ini, yang menjadi masalah adalah kian merosotnya daya beli.
Untuk menjembatani harga bahan pokok yang tetap bertengger di atas sementara daya beli masyarakat melemah, dibutuhkan terobosan melalui apa yang disebut pasar penyeimbang.
Sekda Provinsi Kalteng Fahrizal Fitri membuka secara resmi Pasar Penyeimbang Prov. Kalteng, bertempat di Ruas Jl. AIS Nasution depan SMAN-1 Palangka Raya, Kamis (24/09/2020).
Pembukaan pasar ini dilakukan bersamaan dengan Peringatan Hari Konsumen Nasional (HARKONAS) Tahun 2020.
Pasar penyeimbang merupakan cara untuk mengendalikan harga bahan pokok. Selain itu jugamencegah laju inflasi agar pertumbuhan ekonomi dapat stabil dan berkesinambungan. Kestabilan inflasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Gubernur Sugianto Sabran dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Sekda Fahrizal Fitri menyatakan, pandemi Covid-19 telah membuat Pelaku Usaha Industri Kecil Menengah (IKM) di Indonesia mengalami ketidakpastian usaha.
“Dampak nyata akibat pandemi Covid-19 antara lain naik turunnya aktivitas penjualan, distribusi yang terhambat karena adanya Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah, sehingga menyebabkan laju inflasi tidak terkendali,” kata Gubernur.
Dalam rangka menanggulangi soal tersebut, Pemerintah Prov. Kalteng terus berupaya dengan mengambil langkah-langkah strategis untuk mendorong Pelaku Usaha IKM agar tetap survive menjalankan usahanya sehingga masih dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi perekonomian masyarakat. (Yes/red/BRP)