Badan Litbang Gelar FGD Pengembangan Produk Wisata

BARITORAYAPOST.COM (Pulang Pisau) – Badan  Badan Litbang dan Inovasi Pusat Litbang Hutan menggelar Forum Group Discussion (FGD) pengembangan produk wisata minat khusus dan wisata tradisional berbasis kearifan lokal masyarakat sekitar hutan gambut.

Bacaan Lainnya
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Bappeda Litbang Pulang Pisau, Selasa, (24/11) itu dibuka Asisten II Setda Pulang Pisau, Ir Hanafi dengan dihadiri Dr Endang Karlina dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan mengahdirkan Narasumber Kepala Kejaksaan Negeri Pulang Pisau, Triono Rahyudi, SH.MH.
Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang melalui Asisten II Bidang Ekonomi Ir. Hanafi mengucapkan terimakasih kepada Tim Kajian pengembangan wisata berbasis kearifan lokal masyarakat sekitar hutan gambut yang diketuai Dr Endang Karlina dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang telah memberikan suatu skema dalam menggali potensi kearifan lokal, budaya serta potensi lainnya yang layak untuk kembangkan menjadi obyek wisata.
Dia mengatakan pariwisata khususnya jenis wisata berkelanjutan memberikan dampak positif bagi lingkungan, perekonomian dan sosial budaya masyarakat.
” Selain itu minat wisatawan juga telah berubah dari old tourism menjadi news taurism yang berorientasi pada pendidikan dan konservasi. Oleh karenanya, kita harus mampu memanfaatkan segala sumberdaya yang ada, baik lingkungan maupun potensi budaya masyarakat
Sementara Peneliti Puslitbang Hutan KLK, Dr Endang Karlina yang juga narasumber pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa pengembangan eko wisata itu tidak harus mahal dan mewah.
“Makanya kita sebut pengembangan produk wisata minat khusus dan wisata tradisional berbasis kearifan lokal masyarakat sekitar hutan gambut, ” ungkapnya.
Endang mengatakan bahwa salah satu  tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan potensi wisata yang tadinya tidak menarik menjadi menarik, tentunya dibarengi dengan berbagai analisis dan studi. 
“Katakanlah, di desa tersebut mempunyai potensi wisata, jika bekerja sama dengan kita maka kita akan bisa menjadikan obyek wisata, ” jelasnya.
Kemudian pada tahap selanjutnya, mengidenrifikasi komponen-komponen potensi tersebut menjadikan sebuah rangkuman strategi pembangunan wisata.
Dia juga menjelaskan bahwa kajian yang dilakukan di Kabupaten Pulang Pisau terdapat di 4 desa di Kecamatan Kahayan Hilir. 

” Kriteria sebagai pengembangan obyek wisata adalah masyarakat memiliki potensi, kemauan, SDM dan yang terpenting adalah dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau, dalam hal ini dukungan kebijakan. Karena tugas kami adalah sebatas menggali potensi dan menjadikan yang biasa menjadi luar biasa, ” tandasnya. (BS/Red/BRP).

Pos terkait