Petugas medis dari RSJ Kalawa Atei dan dari Dinkes Gumas sedang memberikan pelayanan gratis bagi penderita ODGJ di stadion mini Kurun, Rabu (9/9/2020).
BARITORAYAPOST.COM (Kuala Kurun) – Sebanyak 19 orang dengan ganguan kejiwaannya (ODGJ) dari dua Kecamatan yakni Kecamatan Kurun dan Kecamatan Rungan Hulu yang diperiksa oleh tim Kesehatan Jiwa Masyarakat dari RSJ Kalawa Atei. Hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) memfasilitasi untuk dilakukan pemeriksaan fisik terkait kesehatan warga yang dinilai mereka ODGJ.
“Kami dari Dinkes Gumas hanya sebagai fasilitator saja dan kalau pelaksanaan dilapangan mereka dari RSJ Kalawa Atei. Kalau jumlah mereka yang ODGJ diperiksa ada 19 orang, dari wilayah Puskesmas Tampang Tumbang Anjir ada 12 orang, wilayah Puskesmas Kurun ada 5 orang dan dari Tumbang Rahuyan ada 2 orang,” kata Kepala Dinkes Gumas Maria Efiantie melalui Kabid P2P Nia Ernawaty saat dibincangi, Rabu (9/9/2020).
Sedangkan, kata Nia menyebut yang sebelumnya dari Puskesmas Kurun terdata delapan orang dan Pusakesmas Tampang Tumbang Anjir ada tersisa dua orang. Maka dari itu,pihaknya bersama dengan tim medis dari RSJ akan melakukan home visit atau mendatangi ke rumah pasien ODGJ tersebut.
“Kegiatan kita itu dilaksanakan selama dua hari mulai hari ini hingga besok. Karena, mereka yang belum mendapatkan perawatan tadinya akan dilakukan home visit oleh petugas medis, mengingat itu juga perlu dilakukan penanganannya,” ujar dia.
Sedangkan tujuan dari kegiatan tersebut, menurut Kabid P2P ini menuturkan agar bagi penderita ODGJ bisa teratur melakukan pengecekan. Sehingga mereka yang mendapatkan perawatan tidak akan terjadi kambuh atau balik dari penyakit yang diderita tersebut.
“Dengan adanya pemeriksaan fisik, serta kejiwaan mereka ODGJ itu, apakah mereka masih mengalami halusinasi, atau kambuh. Ternyata mereka yang hadir, kesemuannya dilakukan perawatan dengan rawat jalan, namun apabila ada yang rawat inap maka akan ditindaklanjuti oleh tim RSJ. Kalau pelayanan itu kita berikan gratis tanpa dipungut biaya,” tutup Nia Ernawaty. (Gms/Red/BRP)