
BARITORAYAPOST.COM (Muara Teweh) – Dengan tetap mempertahankan budaya leluhur dalam bertani yang biasa dilakukan suku Dayak, dengan cara membakar lahan terlebih dahulu untuk memastikan lahan bersih dan siap ditanam.
Para petani yang berada di desa Ipu kecamatan Lahei, kabupaten Barito Utara (Barut) didampingi oleh organisasi masyarakat Gerdayak Barut menjalani ritual adat pembakaran lahan sesuai prosedur yang berlaku.

Kegiatan tersebut sebelumnya sudah melaporkan untuk meminta ijin kepada pihak yang berwajib dan diberikan pendampingan oleh aparat desa setempat Ketua RT, Kepala Adat Desa Ipu serta menyiapkan satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) setempat guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
Engo (37) tahun selaku Ketua pimpinan Gerdayak Desa Ipu, menyampaikan bahwa kegiatan pembakaran lahan di desa Ipu sudah melalui aturan dan memakai tata caraadat yang biasa dilakukan leluhur para petani, tanpa harus mengakibatkan dampak yang dinilai berbahaya atau biasa disebut Karhutla (Kebakaran hutan dan lahan).
Indekman Diwil (63) Dewan Pembina Gerdayak Kabupaten Barito Utara, Kalteng yang didampingi Hj Fatimah Bagan mengatakan di lokasi KM 11 Desa Ipu, Kecamatan Lahei, “Pada kegiatan di Desa Ipu kecamatan lahei, kabupaten Barut mendampingi warga membakar lahan untuk bercocok tanam dan juga memastikan prosedure sesuai dengan aturan yang berlaku,” ucap Indekman Diwil,bersama tim Gerdayak saat melakukan pendampingan, Rabu (23/09/2020).
Lahan tersebut disiapkan untuk bercocok tanam dengan luas kurang lebih 2 hektar yang juga berjarak 13 kilometer, dari pemukiman penduduk desa Ipu. Proses pembakaran pun berjalan dengan baik dan teratur dari awal ritual hingga pembakaran dan selesai kegiatan tersebut. (YCP/Red).