Dewah Harapkan PPKM Mikro Dimaksimalkan di Perdesaan



Ketua DPRD Kabupaten Gumas Akerman Sahidar, ketika berbincang dengan Kasat Intel AKP Tri dan Kepala BPBD Champli di ruang lobby kantor dewan setempat, pekan kemarin. 

BARITORAYAPOST.COM (Kuala Kurun) – Di wilayah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) sudah dilakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berskala Mikro. Namun masih saja, ada penambahan warga yang terkomfirmasi covid-19. Menangapi hal itu, pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas meminta petugas di PPKM Mikro di wilayah ini, untuk terus memaksimalkan.

Ketua DPRD Kabupaten Gumas Akerman Sahidar mengatakan agar pemerintah daerah bisa mengevaluasi apa saja kendala dan permasalahan bagi para petugas di PPKM Skala Mikro. Sebab desa diharuskan untuk menggunakan dana desa yang ada delapan persen itu untuk penanganan dan pemulihan ekonomi bagi masyarakat. 

“Desa juga diwajibakan mengalokasikan 8 persen dari anggaran DD untuk PPKM Skala Mikro, maka kita berharap supaya petugas di Posko PPKM Skala Mikro ini dimaksimalkan. Sehingga bisa menekan angka terkonfirmasi penyebaran virus ini,” ucap Akerman Sahidar, Minggu (20/6).

Politisi dari PDIP ini menuturkan, harus ada kerjasama dari lintas sektor dalam rangka mengingatkan masyarakat terkait pentingnya mentaati protokol kesehatan (prokes). Kemudian, masyarakat juga harus bisa taat dengan aturan itu, yang mana ini semua demi kesehatan dan keselamatan manusia.

“Saran kita supaya perlu ditingkatkan lagi kerjasama dari lintas sector. Sehingga masyarakat selalu diingatkan mengenai pentingnya mentaati prokes yang sudah ada itu,” ujarnya. 

Terpisah, Asisten I Setda Gumas Lurand dalam rapat koordinasi lintas sektor pada Kamis (17/6) lalu meminta agar PPKM Mikro yang dilakukan setiap desa dan kelurahan yang masih belum maksimal. Agar lebih ditingkatkan lagi, demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Ke depan, di dalam pelaksanaan PPKM mikro juga akan disosialisasikan kembali kepada masyarakat terhadap pentingnya penerapan prokes, sehingga tidak muncul klaster baru Covid-19,” pungkasnya. (Cp/red/BRP)

Pos terkait