BARITORAYAPOST.COM (Tamiang Layang) – Berita yang dilansir Antaranews.com tentang pemberian dana/program Corporate Social Responsibility (CSR) menciptakan keresahan. Karena ada sekurangnya sepuluh desa disebutkan menerima CSR dari PT SEM/Rimau secara berturut-turut dari tahun 2016 hingga 2019. Sementara tidak semua desa mendapatkan CSR tersebut.
Karena itu, media tersebut menuai kecaman dari para kepala desa, terutama yang tidak menerima CSR tersebut.
Dari sepuluh desa di sepanjang Jalan Pertamina sekitar 60 km itu, ada desa-desa yang tidak menerima. Salah satunya adalah Desa Telang, yang berada di Kecamatan Paju Epat.
Kepada baritorayapost.com Kepala Desa Telang, Morto menyatakan, pihaknya belum pernah menerima CSR. “Sejak saya menjabat, belum ada dari Rimau/SEM. Kades-kades sebelumnya juga belum pernah menerima CSR dari PT SEM/Rimau,” katanya kepada baritorayapost.com, Rabu (11/12/2019).
Morto memang baru tahun 2019 ini menjabat Kepala Desa. Tetapi selama 6 tahun terakhir dia menjabat sebagai Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) di.Desa Telang. “Semua kegiatan desa yang saya tahu dan mendapat laporan dari Kepala Desa,” terang Morto.
Ia menyebut, kalau perusahaan lain malah sudah pernah. “Kalau dari BNJM ada, dua kali. Yaitu tahun 2018 dan 2019.”
Perusahaan tambang batu bara BNJM itu memberi CSR untuk rumah ibadah dan desa. “Nilainya yang pertama itu untuk Islam dan Kristen Rp15 juta. Tetapi yang kedua untuk keperluan desa, kurang dari Rp15 juta,” paparnya.
Masak dari SEM atau Rimau malah belum pernah? Kades Telang ini dengan tegas menjawab, “Dari SEM atau Rimau belum pernah.
Memang kami Desa Telang tidak pernah mendapat,” kilahnya.
Kalau belum pernah mendapat CSR, kenapa disebutkan mendapat CSR? Kades ini dengan setengah kesal kembali menegaskan, pihaknya tidak pernah menerima.
Baca Juga:
Kepala Desa Janah Jari: ‘Berita Pembagian Dana CSR Itu Memfitnah Desa’
Tak Menerima Program CSR, Kades Bantai Napu Mengaku Sangat Dirugikan
Kades Runggu Raya Bantah Terima Program CSR PT.SEM/ Rimau Group
Karena beritanya tidak sesuai dengan fakta di lapangan, ia bahkan menyebut media kelas nasional seperti Antaranews.com telah melansir hoax alias berita bohong. “Itu berita hoax lah. Kami belum pernah. Kami cuma dapat CSR dari perusahaan BNJM.”
Dia sangat keberatan dengan berita yang tidak sesuai fakta itu. “Coba kalau rakyat tahu desa dapat CSR, pasti rakyat saya marah. Kenyataannya kan desa Telang tidak mendapat CSR.” (Boy/Yes/Red/BRP)
