Kegiatan pelatihan teknis pengembangan tanaman Kakao pada area tanam petani di wilayah Bartim, yang berlangsung di aula Distan Bartim di hadiri Bupati dan narasumber serta penyuluh kecamatan pada Rabu (18/09/2019).
Kepala Dinas Pertanian Bartim, Ir.Riza Rahmadi, MM. menyampaikan sambutannya pada acara tersebut, “Kita sudah seleksi dan mendapatkan 5 kelompok tani yang terpilih yang secara teknis memenuhi syarat untuk penanaman Kakao ataupun kopi. Kita sediakan dengan lahan 47 hektar sebanyak 94 petani dalam pembudidayaan tanaman ini, dan sebelumnya juga tanaman ini sudah dibudidayakan di wilayah kita kurang lebih 122 hektar”, ucapnya.
Kelompokkan yang tersebar di 3 kecamatan di antaranya yaitu, Kecamatan Petangkap Tutui, Awang dan Kecamatan paku. Dan kita menginginkan agar semua petani dapat mengolah secara maksimal dan mempunyai keseriusan agar dapat berkembang lebih baik lagi. Bisa juga menjadi sentral Kakao ataupun kopi di wilayah Kabupaten Bartim khususnya, papar Kadis Pertanian tersebut.
Menurut Pria yang juga menjabat Plt Dinas Ketahanan Pangan tersebut. Dengan hasil yang baik kita akan menjadikan pengelolaan kopi atau Kakao ini melalui Bumdes dan sebagainya. Semula di jual dengan biji, semoga kedepannya kita bisa mengolahnya menjadi bubuk sehingga mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi, jelas Riza.
Kanjut Riza, “Kita juga mengharapkan untuk semua petani agar lebih serius dalam memanfaatkan budidaya Kakao atau kopi ini. Begitu juga dengan penyuluh, agar dapat secara maksimal membimbing, memberikan arahan kepada para petani selama 3 tahun ke depan dari awal penanaman sampai menghasilkan”, tutup Riza.
Sementara Bupati Bartim, Ampera A Y Mebas,SE.,MM. Secara langsung mengikuti dan membuka kegiatan pelatihan para petani tersebut, menyampaikan pesan kepada para petani maupun penyuluh agar program pemerintah Bartim dapat berjalan sesuai harapan.
Dirinya mengatakan, program tersebut tidak hanya dijalani sesuai administrasi, namun harus dengan keseriusan, agar misi pemerintah melalui pertanian dapat berjalan dengan baik.
“Jalani program ini agar bisa menghasilkan, jangan hanya lengkap syarat atau adminitrasi, namun lebih serius melaksanakan program tersebut, di tanam dan dirawat sampai menghasilkan”, ucap Ampera.
Program yang menelan anggaran satu miliar lebih seharusnya dapat digunakan secara maksimal dan bermanfaat. Dari setiap petani dianggarkan kurang lebih 11 juta agar dapat menjalankan program yang mampu menambah penghasilan para petani.
Orang Nomor 1 di Bartim tersebut juga mengharapkan, misi pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat baik dari pertanian, mencanangkan program untuk meningkatkan kebutuhan para petani yang hanya mengandalkan dari kebun karet, maka dari itu Bupati menyarankan agar petani bisa memanfaatkan program penanaman Kakao ataupun kopi seiring dengan yang di andalkan para petani karet.
“Kita lakukan program ini, untuk membantu para petani karet yang terkadang penghasilan naik turun. Kita bantu dan berikan kesempatan dengan anggaran yang bisa memenuhi kebutuhan para petani dengan menanam Kakao atau Kopi di area kebun, untuk menambah penghasilan, dan semoga para petani dapat memanfaatkannya lebih baik”, pungkasnya. (Red)