DPRD Gumas Belajar Mencari Ilmu ke Kalsel


Kalangan DPRD Gumas Kunker ke Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel disambut kalangan dewan setempat, belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Baritorayapost.com (Kuala Kurun)  – Pihak Komisi III DPRD Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melakukan kunjungan kerja menambah wawasan belajar ilmu/study banding ke Batu licin Kabupaten Tanah bumbu, dan Kota Baru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Mulai pada Senin 14 sampai 19 September lalu. Meskipun, masih adanya pandemi covid-19, namun terus dilakukan penerapan protokol kesehatan. Yang mana, untuk mengetahui pengelolaan budaya dan sektor pariwisata.


Hadir dalam study banding itu, Koordinator dari komisi III DPRD Gumas yakni  Waket II  Neni Yuliani, Anggota DPRD Gumas, beserta Ketua Komisi III lily Rusnikasi beserta wakil Ketua Komisi Siti Hilmiah, beserta Iceu Purnamasari, Sri Yeni dan Cici Susilawati. 


“Kami dibagi ke beberapa kelompok, mengingat saat ini masih pandemi Covid 19 di mana mana kita juga tetap menerapkan protokol kesehatan. Tapi tidak mengurangi kinerja kami dalam membangun Kabupaten Gumas tercinta ini menjadi lebih baik. Maka kami mengunjungi dua tempat di Kalsel, seperti ke Tanah Bumbu dan Kota Baru,” ucap Wakil Ketua II DPRD Gumas Neni Yuliani S ST. Pel, saat dikomfirmasi, Selasa (22/9).


Menurut politisi dari partai Demokrat ini menyebut, bahwa tujuan mereka yaitu ingin mengetahui bagaimana pengelolaan seperti segi budaya dan pariwisata. Gunanya, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), di Kabupaten Gumas ditengah pandemi covid-19.


“Kita mesti belajar dari beberapa daerah yang mampu mengelola pariwisatanya sedemikian rupa sehingga menjadi daya tarik wisatawan dan ini terikat hal-nya dengan meningkatkan penghasilan daerah,” ujarnya.


Sedangkan, lanjut srikandi termuda di Gumas ini menuturkan, karena budaya menjadi hal dasar yang sangat penting, setiap daerah yang di kunjungi tidak pernah menghilangkan adat istiadat serta budaya karna itu merupakan nilai plus dari pariwisata itu sendiri. 


“Sebab kita tau indonesia beragam suku, bahasa, adat dan budaya. Indonesia kaya akan hal ini, maka dari itu budaya kita sebagai orang dayak, adat istiadat kita jangan pernah kita lupakan, dan akan lebih baik jika OPD terkait mampu mengajak masyarakat untuk memunculkan kembali sejarah-sejarah kita dimasa lampau, untuk kita ceritakan kepada anak cucu maupun kepada wisatawan-wisatawan nantinya,” terangnya.


Di sector pariwisata ia berharap, hendaknya dikemas sedemikian rupa agar semua orang tertarik untuk datang dan berkunjung, didukung dengan sejarah dan budaya orang Kalteng. Maka ia pun menyakini, ini pasti mampu menjadi langkah yang baik ke depannya. 


“Saya mengajak kembali masyarakat untuk sadar betul dengan adat, budaya dan pariwisata yang kita miliki, mari kita jaga bersama, kita kelola bersama, karna Gumas ini sebenarnya kaya akan sejarah dan pariwisatanya. Cuman kita harus paham betul dari sisi mana saja kita mampu mengolahnya,” tutup dia. (Cp/BRP).

Pos terkait