Gelar Razia, Satpol PP Jaring 21 PSK dan 4 Pasangan Mesum

BARITORAYAPOST.COM (Cilacap) – Satpol PP bersama TNI-Polri dan polisi militer, menggelar Operasi Pekat (penyakit masyarakat) dengan melakukan razia terhadap pekerjaan seks komersial (PSK) dan pasangan bukan suami-istri yang berbuat mesum di dalam kamar, Selasa (27/2/2021) malam lalu. 

Razia dilaksanakan di eks-Lokalisasi Slarang, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dan hotel kelas melati. Salah satunya di Jalan Perintis Kemerdekaan. 
Dalam operasi terjaring 21 PSK dan 4 pasangan mesum tanpa ikatan yang sah. 
“Kepada pelaku diberikan tindakan represif non justisia, berupa identifikasi dan pembinaan dengan membuat surat pernyataan,” kata Kabid Tibum dan Raras, Ari Subroto SSos, Kamis (4/3/2021). 
Operasi melibatkan sekitar 30 personel dari Reskrim, TNI, dan polisi militer. 
Ari menambahkan, operasi ini sebagai langkah untuk penertiban dan ketenteraman di masyarakat. 
Slarang sendiri sebenarnya sudah tidak boleh untuk praktek prostitusi. Namun saat ini diduga masih banyak PSK yang beroperasi di sana. 
“Kita juga mendatangi hotel karena kita menduga ada beberapa pasangan bukan resmi berdua di kamar, lalu melakukan suatu kegiatan mesum. Mereka tertangkap basah dan dibawa ke Kantor Satpol PP Cilacap,” tandas mantan Sekcam Cilacap Selatan itu. 
Imbuh ia, penertiban selain untuk kamtibmas, juga guna memastikan bahwa Slarang bukan tempat prostitusi karena sudah dilarang. Namun masih saja ada yang beroperasi di situ. 
Harapan operasi ini yakni memberikan efek jera agar mereka tak lagi beroperasi di Slarang. 
Lebih lanjut, selain Covid-19, Gubernur sudah membuat program Jogo Tonggo, diharapkan pengawasan tak hanya melulu Covid-19 tapi juga siskamlingnya ditingkatkan. 
Saling menjaga antar warga dan tokoh masyarakat, sehingga tidak ada kegiatan-kegiatan asusila di lingkungan masing-masing. 
Saling menjaga sehingga suasana yang aman terkendali tetap terjaga di masing-masing wilayah. 
Harapan tentunya untuk meminimalisir keberadaan para PSK di Slarang yang seharusnya tidak ada. 
“Kami akan terus melakukan operasi lagi. Operasi ini merupakan operasi terakhir di bulan Februari dan akan kembali dilakukan operasi menjelang bulan suci Ramadan baik di eks-Slarang dan hotel-hotel yang disinyalir banyak pasangan bukan resmi yang berada di situ,” tutup Ari Subroto. (est)

Pos terkait