BARITORAYAPOST.COM (Palangkaraya) – Hutan Kemasyaratan (HKM) Karya Masoraian meraih juara I dalam lomba pengelolaan wana lestari se-Kalimantan Tengah. Pengumuman pemenang lomba dan penyerahan hadiah dilakukan di Hotel Aquarius Palangkaraya, pada Senin (28/9/2020).
Lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah itu diikuti oleh 14 wilayah UPT KPHP dan KPHL di 14 kabupaten/kota Kalimantan Tengah.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Kehutanan Sri Suwanto menyatakan, dengan lomba tersebut Dinas Kehutanan bermaksud memberikan penghargaan kepada para penggiat kehutanan dan para penyuluh kehutanan.
Peserta lomba diantaranya adalah UPT KPHP Kotawaringin Barat, UPT KPHP Katingan Hulu, UPT KPHP Katimngan Hilir, UPT KPHL Kapuas Kahayan, 5 UPT KPHP Kapuas Hulu, UPT KPHP Barito Tengah, UPT KPHP Barito Hulu, UPT KPHP Kahayan Tengah, UPT KPHK Kahayan Hilir, UPT KPHP Kahayan Hulu, UPT KPHL Gerbang Barito, UPT KPHP Barrito Hilir, UPT KPHP Mentaya Tengah-Seruyan Hilir dan UPT KPHP Murung Raya.
“Memelihara hutan berserta danau Masoraian adalah merupakan cara memelihara warisan leluhur dan menjaga kelestarian alam,” kata Gusti Samudra, Ketua Yayasan Alnursari, yaitu yayasan yang menaungi Komunitas Karya Masoraian. “Dalam pengelolaannya, kami telah menyelesaikan RKT dan RKU. Bahkan sebagian telah kami laksanakan,” lanjutnya.
Di tempat terpisah, Penasehat Yayasan Alnursari, Yohanes S Widada menjelaskan, Hutan Kemasyarakatan (HKM) Karya Masoraian merupakan konsesi dari Kementerian Kehutanan yang diberitakan kepada komunitas Karya Masoraian yang berlokasi di Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat.
“Komunitas mendapat hak kelola jasa lingkungan kehutanan selama 35 tahun. Luas Hutan beserta danau yang ada di dalamnya berasal dari kawasan Hutan Produksi dan Hutan Produksi Konversi seluas 3.006 hektare. Berada dalam pengawasan UPT KPHP Kotawaringin Barat,” kata Yohanes Widada.
Kawasan seluas 3.006 hektare itu saat ini dikemas menjadi kawasan konservasi dan pariwisata.
“Hutan dan khususnya Danau Masoraian, merupakan kawasan yang masih kaya akan keanekaragaman hayati. Sangat cocok untuk kawasan konservasi, studi kehutanan dan gambut, budidaya tanaman hutan bahkan budidaya ikan. Danau Masoraian sangat cocok dikembangkan sebagai pusat budidaya ikan lokal. Dan karena lokasinya yang berada di tepi jalan raya, maka kelak sangat cocok pusat belanja ikan lokal (endemic fish market),” pungkas Widada. (sam/red/BRP).