(Foto: Adis S). |
BARITORAYAPOST.COM (Tamiang Layang) – Masa perawatan Jalan PT.Pertamina (Persero) yang awalnya direncanakan sampai tanggal 30 September 2019, kembali diperpanjang sampai tanggal 15 Oktober 2019 semakin membuat resah para pemilik angkutan batubara. Pasalnya bila waktu perawatan jalan PT. Pertamina (Persero) diperpanjang tentunya akan berdampak pada usaha pemilik maupun sopir armada angkutan batubara.
Horman, warga Desa Jaweten, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, juga salah satu pemilik unit trak tronton angkutan batu bara, mengatakan bahwa dia termasuk rekannya yang lain pada dasarnya tidak mempermasalahkan perawatan jalan tersebut, bahkan dirinya merasa bersyukur bila jalan tersebut kondisinya lebih baik dari sebelumnya karena itu jelas akan sangat membantu dalam proses pengangkutan/hauling, pun juga untuk kelancaran transportasi masyarakat, katanya Sabtu (28/9/2019).
“Penutupan untuk angkutan batubara tersebut yang kita permasalahkan karena bila kita tidak hauling bagaimana kita membayar angsuran tronton kita dan bagaimana kita bisa menafkahi keluarga, sementara hanya dari itu sumber usaha kita, penutupan awal yang katanya sampai tanggal 30 September 2019 sudah kami rasa berat sekali apalagi bila diperpanjang, mohon ada pertimbangan, keluhnya.
Horman berharap agar pihak PT. Patra Jasa juga mempertimbangkan sisi kemanusiannya dengan membuka jalan agar hauling bisa berjalan dan masyarakat yang berusaha/mengantunkangkan hidupnya dari mengambil upah angkut batubara tersebut tidak terbebani.
“Kita tidak ingin mencampuri permasalahan antara PT. Pertamina (Persero) dengan perusahaan pemilik IUP Tambang Batubara di Bartim ini, oleh karenanya jangan sampai kita yang jadi korban, tandasnya.
Baca Juga:
Masa Perawatan Jalan Pertamina Diperpanjang lagi
3 Shif Perawatan Jalan, Humas PT. Patra Jasa: Aparat Kepolisian dan Militer Jaga 24 Jam
Kisah Jalan Eks Pertamina: Berawal dari SK 55, SK 429 dan SK 502
Sementara itu dari pantauan wartawan Baritorayapost.com jejeran armada yang masih bermuatan batubara nampak diparkir oleh para pemiliknya diruas jalan PT. Pertamina. (Adi/BRP).