
Acara tersebut dihadiri sekitar 50 peserta yang juga merupakan anggota IPJT se-Jawa Tengah.
Juga hadir Pjs Ketua IPJT Jateng, Sigit Tri Hartanto, Ketua Dewan Pers Indonesia (DPI) Heintje Mandagi, dan unsur Forkopimda Cilacap, serta Kepala Dinas Kominfo M Wijaya yang mewakili Bupati Cilacap.
Pjs Ketua IPJT Jateng Sigit Tri Hartanto mengatakan, dengan penyelenggaraan ini diharapkan semakin menambah wawasan di bidang jurnalistik.
Sigit menandaskan, juga menyambung tali silaturahmi antar IPJT se-Jateng dengan lebih baik.
“Juga kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dapat terjalin dengan lebih baik,” ungkap Sigit.
M Wijaya, dalam sambutan tertulis Bupati Cilacap menekankan bahwa wartawan merupakan profesi yang sangat penting dan strategis, karena dapat menyebarkan informasi pembangunan kepada masyarakat secara luas dan cepat. Juga karena setiap orang tidak lepas dari berita.

“Semua orang saat ini sangat membutuhkan berita, dan manusia hidup tak lepas dari berita. Dan jurnalistik betul-betul membantu pemerintah dalam pembangunan,” beber Kepala Dinas Kominfo itu.
Di era kebebasan pers saat ini, ungkapnya, wartawan sangat bebas dalam meliput berita, namun tetap bertanggung jawab. Untuk itu, pemerintah mengajak untuk menghentikan dan memerangi berita palsu atau hoax.
Wijaya menambahkan, di era digitalisasi ini banyak sekali hal-hal yang dicapai oleh masyarakat. Dan kita semua harus ada kerja sama yang baik dengan pemerintah.
Helat seminar dan workshop jurnalistik tersebut dibuka oleh Bupati.
Memasuki sesi pertama, Ketua DPI Heintje Mandagi menyampaikan paparan materinya seputar jurnalistik.
Menurutnya, profesi wartawa n sangat membanggakan. Karena menjadi wartawan itu bisa akses ke segala lini. Dan wartawan merupakan profesi terhormat.
“Bertemu pejabat bisa langsung tanpa menunggu,” ujarnya.
Pada sesi kedua, Heintje memaparkan tentang perbedaan jurnalisme online dan jurnalisme televisi serta teknik wawancara yang baik, agar media di mana wartawan berasal menjadi terkenal dan populer. (est)