Jalan Tahura Rusak Akibat Dilintasi Angkutan Berat. Soal ini Disoroti Dewan



Anggota DPRD Kabupaten Gumas Untung J Bangas sedang memantau ruas jalan ke tahura yang rusak, Rabu (19/5) siang.




BARITORAYAPOST. COM (Kuala Kurun) – Objek wisata  unggulan  di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) yakni di Taman BAR Raya (Tahura) kini menjadi incaran wisatawan. Namun menyita perhatian dari pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), yakni karena jalan menuju ke sana, menjadi rusak akibat dilalui angkutan berat dari perusahan besar swasta (PBS) yang ada di daerah itu. 
Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Gumas Untung J Bangas misalnya menyoroti dan mengatakan, bahwa ruas ini sebenarnya satu-satunya jalan untuk menuju tempat wiasata andalan di wilayah ini. Akan tetapi rusak akibat dilalui oleh angkutan berat milik  PBS yang beroperasi.
“Kami melihat  ke lapangan, yang rusak ini akibat dari aktivitas angkutan dari beberapa PBS yang melebihi tonase jalan. Secara umum ini juga sangat membahayakan bagi para pengunjung yang akan datang ke Tahura itu nantinya,” ucap Untung J Bangas dibincangi, Rabu (19/5) siang.
Kedepan kata dia, pihaknya akan mengkroscek ke satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) yang ada di Kabupaten Gumas, menanyakan angkutan tersebut mempuanyai izin melintas di daerah jalan ke tempat objek wisata sebagai unggulan wisata di daerah ini.
“Kita nanti akan mengkroscek ke SOPD yang terkait, apakah mereka yang melintas ini mempunyai izin atau tidaknya, kalau memang tidak ada izinya kami akan memanggil PBS yang beroperasi di sini. Sebab aturannya jelas mengenai angkutan di jalan raya,” tegas politisi dari partai berlambang bintang mercy ini.
Sedangkan tambah legislator dari Komisi II ini menyebutkan, jalan tersebut memang dibuat oleh pemerintah daerah untuk kepentingan dalam mengundang wisatawan ke Tahura. Namun kenyataannya jalan ini malah dipergunakan untuk kepentingan dari PBS dalam mengangkut hasil sumber daya alam yang ada. 
Sehingga kedepan, kata dia,  wisatawan yang datang akan terancam tidak berani.Dikarenakan, jalan rusak serta angkutan yang begitu banyak dan berat. Serta sangat, membahayakan bagi para pengunjung yang akan berwisata. 
“Wisatawan yang akan datang jadi tidak berani. Sebab jalan ancamannya banyak baik itu angkutan yang berat serta banyaknya mereka. Sehingga apa yang terjadi tahura ini akan mati tanpa pengunjung,” demikian Untung. (Cp/red/BRP)

Pos terkait