
Seiring dengan meningkatnya eskalasi kegiatan masyarakat terutama pada saat bulan suci Ramadhan menjelang Hari Raya Idul Fitri, salah satu ancaman faktual Kamtibmas adalah kemungkinan adanya peredaran Uang Palsu.
Hal itu diungkapkan Kapolres Kotim AKBP. Abdoel Harris Jakin, S.I.K, M.Si, yang mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan di bulan yang penuh berkah ini, ada saja segelintir orang yang memanfaatkan untuk mengedarkan uang palsu. Demi mendapatkan keuntungan pribadi mereka.
Untuk menyikapinya warga masyarakat yang bertransaksi baik Penjual atau Pembeli harus lebih teliti agar bisa memastikan Kondisi uang yang diterima dalam keadaan baik, selanjutnya dari pengalaman yang pernah ada, Pedagang wajib curiga dengan orang yang terlihat asing berbelanja sedikit namun membayar dengan Uang Pecahan Besar, hal ini terjadi terkadang sasarannya adalah pedagang yang terlihat polos misalnya Ibu Pedagang Buah Sayuran dipasar tradisional atau orang tua yang menjaga kios kecil sembako.
Untuk menghindarinya warga masyarakat dapat menerapkan Metode 3D yakni “ Dilihat, Diraba dan Diterawang” terhadap Uang tunai kertas yang sekiranya di curigai Palsu, dalam hal ini Uang Palsu jika dilihat tintanya tidak seterang Uang Asli, Jika diraba Uang Palsu cenderung Halus layaknya kertas biasa sedangkan Uang Asli yang di cetak Perum Peruri akan terasa bermotif atau agak terasa kasar, Kemudian Uang Asli tentunya ada terlihat Benang Pengamannya dan apabila diterawang akan terlihat gambar Tokoh atau Pahlawan setelah terkena sinar Backlight, jelasnya.
Lebih Lanjut Kapolres Kotim menerangkan bahwa meskipun di wilayah Kotim belum di temukan Laporan tentang Uang Palsu, namun Pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kotim dan unsur masyarakat agar semuanya berupaya meningkatkan kewaspadaan dari masyarakat supaya tidak menjadi korban peredaran Uang Palsu, pungkasnya. (Hums-Spt)