BARITORAYAPOST.COM (Cilacap) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menggelar launching tagline Sahabat Madrasah sekaligus pemutaran film pendek tentang madrasah.
Selain itu juga digelar talkshow Sahabat Madrasah, sebuah dialog interaktif tentang madrasah. Pokoknya acara tersebut bicara soal madrasah, apa dan bagaimana madrasah.
Seperti dikatakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad sejak dulu madrasah selalu kurang diminati masyarakat.
“Sekarang sudah maju, sudah setara dengan sekolah di luar madrasah,” katanya, Selasa (3/11/2020) usai peluncuran Sahabat Madrasah, di Favehotel Cilacap.
Ia melanjutkan, kita me-launching Sahabat Madrasah supaya madrasah-madrasah punya tagline. “Dulu madrasah sekolah yang tidak terlalu diminati oleh masyarakat. Dulu kita punya tagline Madrasah Idolaku, kemudian Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah. Sekarang madrasah sudah pada posisi Madrasah Hebat Bermartabat. Itu mengindikasikan kemajuan madrasah secara nasional. Termasuk di Jawa Tengah, termasuk di Cilacap,” ungkapnya.
Di antara madrasah-madrasah yang maju itu memang ada madrasah yang kurang maju. Maka dengan semangat bergotong-royong, semangat ber-ta’awun, semangat saling membantu, kita kembangkan namanya Sahabat Madrasah.
Antar madrasah bersahabat. Bahkan di Cilacap dikembangkan nanti bersama alumni, dengan masyarakat, dengan dunia usaha, dengan stakeholder yang lain, sehingga kemudian madrasah maju, tumbuh bersama-sama.
Harapan dari program Sahabat Madrasah, mereka nanti membuat semacam kesepakatan-kesepakatan, dengan MoU, perjanjian kerja sama (PKS).
Dalam acara tersebut, ditandatangani MoU antara MTsN 3 dengan dua madrasah swasta. “Untuk apa, MTsN 3 ini Adiwiyata-nya sudah tingkat provinsi. Diharapkan dua MTs swasta nanti Adiwiyata-nya bisa setingkat MTsN 3,” kata Musta’in.
Ini bagian dari mempercepat akselerasi kemajuan dari madrasah-madrasah yang kurang maju oleh madrasah yang kurang maju. “Intinya maju bersama. Tidak ada lagi madrasah yang tertinggal dari kemajuan ini. Semuanya berprestasi, tidak ada madrasah yang tidak berprestasi. Sehingga masyarakat akan memberikan kepercayaan yang lebih kepada madrasah untuk mendidik putra-putrinya, dan itu artinya kita investasi generasi penerus bangsa yang kuat dari sisi keagamaan sekaligus dari sisi kebangsaan,” papar Musta’in Ahmad.
Ditanya langkah-langkah dari program Sahabat Madrasah, ia menjelaskan, madrasah-mandrasah itu kita hubungkan, mana yang akan dimajukan, kita buat kesepakatan, MoU dan kemudian madrasah ini berproses.
Untuk mengukur keberhasilannya kita minta pengawas dan kasi pendidikan madrasah untuk melakukan supervisi, monitoring, dan evaluasi. “Tiga bulan kita lihat seperti apa. Kalau belum ada perkembangan kita cari cara yang lebih bagus lagi. Di Cilacap semua madrasah. Jadi tidak boleh satu pun madrasah yang tidak punya sahabat. Jika dia madrasah yang maju harus punya sahabat madrasah yang kurang maju,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Cilacap, Imam Tobroni mengatakan, pihaknya yang nanti menjodohkan. Di Cilacap ada sekitar 450-an madrasah. Penggabungan ini tidak harus sejenis. Atau kalau MA yang maju prestasinya membina yang belum berprestasi. “Ini tergantung mana yang menjadi fokus pembinaan. Pengembangan seperti akan menjadi brand atau ikon pengembangan madrasah saat ini. Di masa pandemi Covid-19 di madrasah masih menggunakan daring. Tapi kalau nggak bisa ya guling (guru keliling), dan itu bisa terjadi karena faktor jaringan, faktor kuota, dan sebagainya,” tandas Imam Tobroni. (est/Red/BRP)