Kementerian Pertanian Galakkan ‘Kebun Masuk Sekolah’. Ternyata Bartim Sudah Duluan!!

BARITORAYAPOST.COM (Tamiang Layang) – Kementerian Pertanian melalui  Badan Ketahanan Pangan (BKP) memulai program pertanian masuk sekolah. Ini adalah salah satu upaya untuk membentuk ketahanan pangan nasional.


Konsep pertanian masuk sekolah sebenarnya bukan hal baru. Dan Dinas Pertanian Barito Timur sudah melaksanakannya.


Lukmanul  Chakiem petugas.Penyuluh Pertanian dari Dinas.Pertanian Kabupaten Barito Timur kepada baritorayapost.com menjelaskan, program pertanian masuk sekolah sudah dilakukan di berapa sekolah di Barito Timur.


“Untuk Kabupaten Barito Timur kami sudah melaksanakan kegiatan pertanian masuk sekolah. Baik sekolah tingkat SD, SMP /MTs, Dan SMU l, ” katanya.


Antara lain, lanjut Lukman, “SDN 03 Tamiang Layang, MTs negeri Tamiang Layang, SMK Negeri 1 Paku, dan  SMK Negeri Raren Batuah.”


Lebih jauh Lukman menjelaskan, “Konsep pertanian yang kami sosialisasikan yakni menggunakan soil system (tanah) maupun hidroponik system.”


Penerapan pertanian masuk sekolah dan menciptakan kebun sekolah untuk menarik minat generasi muda di sektor pertanian dilakukan melalui program Pertanian Masuk Sekolah (PMS).


Hal ini merupakan  upaya Penerapan program Pertanian Masuk Sekolah (PMS) sebagai materi pembelajaran siswa dianggap penting untuk mengatasi masalah regenerasi petani.


“Langkah fundamental ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa sektor pertanian sangat menjanjikan sebagai sebuah profesi yang bisa menjadi hobby bagi kaum urban, dan trendy sebagai gaya hidup modern,” ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, Sabtu (30/11).


Menurut Kuntoro, promosi dan proses edukasi ini perlu diianisiasi sejak dini melalui berbagai aktivitas pertanian berupa kurikulum kecakapan hidup (lifeskill) atau pembelajaran extrakulikuler di setiap sekolah.


“Ide memasukkan pertanian sebagai muatan lokal dalam pendidikan formal sebetulnya bukan sesuatu yang baru. Konsep ini sudah mulai diterapkan di sejumlah sekolah. Sebut saja Sekolah Alam dan program adiwiyata di sekolah perkotaan. Keduanya menggunakan pendekatan alam dalam kegiatan belajarnya,” katanya. (Yes/Red/BRP)

Pos terkait