
BARITORAYAPOST.COM (Madiun) – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng) meminta pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat agar kedepannya tidak membuat perencanaan yang dinilai agak sembarangan.
Khususnya terkait Rancangan Anggaran Biaya (RAB) pada perencanaan pembangunan. Sebab, pihaknya pihak Dinas PUPR Barsel merupakan leading sektor perencanaan pembangunan pada dinas lainnya.
Perihal itu sangat penting dilakukan guna menjamin kualitas pekerjaan pembangunan yang lebih baik.
“Oleh sebab itu Dinas PUPR Barsel berbenah dari sekarang. Jangan terkesan asal – asalan ketika membuat perencanaan, khususnya RABnya. Apabila tidak berbenah berdampak pada kualitas pekerjaan pembangunan nantinya,” ucap Ketua Komisi II DPRD Barsel Ensilawatika Wijaya, Senin malam, (05/10/2020) saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, via pesan singkat WhatsApp kepada Baritoraya post.com.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan, pihak Dinas PUPR Barsel harus berkaca dari kualitas pembangunan peningkatan jalan dan jembatan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Barsel pada 2019 lalu dengan pagu Rp 11 miliar rupiah, yaitu, Jalan Barito Raya yang berada di Kecamatan Dusun Selatan di Kota Buntok itu.
Pendapat dia, terkait kualitas jalan tersebut, jelaslah nampak pembangunan peningkatan jalan dan jembatan pada jalan dimaksud tersebut dinilai pihaknya sangatlah mengecewakan.
“Sebab banyak ditemukan dibeberapa titik Jalan Barito Raya itu retak terbelah, seusai masa pemeliharaan pekerjaan itu telah selesai atau berakhir,” beber dia.
Tidak hanya itu saja, ada insiden ambruknya Jembatan II yang terbentang diatas Sungai Labanen bersama dump truk pada 30 September 2020 kemarin.
“Terkait insiden itu jelaslah sudah kualitas pekerjaan peningkatan jalan dan jembatan di ruas Jalan Barito Raya itu sangatlah buruk,” kata penilaian Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Barsel ini.
Seharusnya, sebelum insiden itu terjadi pihak instansi terkait memasang papan plang peringatan di muara jalan tersebut agar kendaraan roda empat tidak melintasi dijalan tersebut. Sebab jalan dimaksud dinilai pihaknya bermasalah, lantaran sedang dalam pemeriksaan dan penyelidikan oleh pihak aparat hukum. Semua ini dilakukan agar tidak terjadi kecelakaan bagi pengguna jalan.
“Mengingat Jalan Barito Raya sedang bermasalah dan berbahaya bagi pengguna jalan yang melintasinya, seperti kendaraan roda 4. Dan juga Jalan Barito Raya itu sedang dalam pemeriksaan dan penyelidikan oleh pihak aparat hukum terkait kualitas pekerjaan peningkatan jalan dan jembatan menggunakan APBD Barsel pada 2019 lalu itu,” beber wanita berparas cantik ini lagi.
Oleh sebab itu, dirinya mengimbau bagi pengguna jalan yang melintas di Jalan Barito Raya hendaknya berhati – hati agar tidak terjadi kecelakaan.
“Khususnya masyarakat yang tinggal disepanjang Jalan Barito Raya itu,” imbaunya.
Dirinya juga berharap, agar penegak hukum menyelidiki kasus pada Jalan Barito Raya tersebut dengan maksimal. Sebab, anggaran yang digunakan untuk peningkatan jalan dan jembatan itu adalah uang rakyat.
“Sebab, pemerintah kabupaten hanyalah pengguna anggaran, sedangkan uang itu adalah uang rakyat, untuk kepentingan rakyat banyak yang dipercayakan kepada pemerintah dalam pengelolaannya,” demikian pungkas Ensilawatika Wijaya. (Yes/Red/BRP).