BARITORAYAPOST.COM (Tamiang Layang) – Lahan
seluas 50 hektar yang terletak di Desa Simpang Bengkuang Kecamatan Paku kabupaten
Barito Timur (Bartim) provinsi Kalimantan Tengah, yang sempat terbengkalai dari
program cetak sawah tahun 2017 lalu kini dapat difungsikan kembali setelah Embung
sudah bisa beroprasi.
seluas 50 hektar yang terletak di Desa Simpang Bengkuang Kecamatan Paku kabupaten
Barito Timur (Bartim) provinsi Kalimantan Tengah, yang sempat terbengkalai dari
program cetak sawah tahun 2017 lalu kini dapat difungsikan kembali setelah Embung
sudah bisa beroprasi.
Embung atau cekungan penampung (retention
basin) adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai
aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang
terkait (sungai, danau). Adapun Embung menampung air hujan di musim hujan dan
lalu digunakan petani untuk mengairi lahan di musim kemarau.
basin) adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai
aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang
terkait (sungai, danau). Adapun Embung menampung air hujan di musim hujan dan
lalu digunakan petani untuk mengairi lahan di musim kemarau.
Sebelumnya para petani di Desa tersebut mengeluhkan
karna program cetak sawah yang di sediakan tidak menghasilkan bagi para petani yang
mengelola lahan tersebut, disebabkan kurangnya kontrol air untuk sawah yang
apabila musim kemarau tidak ada air, dan sebaliknya pada musim penghujan sawah
tersebut banjir oleh debid air yang tak terkontrol.
karna program cetak sawah yang di sediakan tidak menghasilkan bagi para petani yang
mengelola lahan tersebut, disebabkan kurangnya kontrol air untuk sawah yang
apabila musim kemarau tidak ada air, dan sebaliknya pada musim penghujan sawah
tersebut banjir oleh debid air yang tak terkontrol.
Hal tersebut menjadi perhatian khusus oleh
Pemerintah Daerah (Pemda) Bartim, sesuai visi misi Pemerintah yang bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat salah satunya adalah Pertanian,
sehingga fasilitas untuk menunjang percepatan maupun sarana dan prasarana untuk
pertanian lebih diutamakan.
Pemerintah Daerah (Pemda) Bartim, sesuai visi misi Pemerintah yang bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat salah satunya adalah Pertanian,
sehingga fasilitas untuk menunjang percepatan maupun sarana dan prasarana untuk
pertanian lebih diutamakan.
Kepala Dinas Pertanian Bartim, Ir. Riza
Rahmadi, MM saat mengunjungi lokasi Embung kepada awak media mengatakan bahwa
sarana penunjang petani yakni Embung dengan ukuran 20 x 30 meter yang dibuat untuk
mengaliri sawah dapat digunakan sebaik-baiknya.
Rahmadi, MM saat mengunjungi lokasi Embung kepada awak media mengatakan bahwa
sarana penunjang petani yakni Embung dengan ukuran 20 x 30 meter yang dibuat untuk
mengaliri sawah dapat digunakan sebaik-baiknya.
“Pada tahun 2019 ini kita coba mengelola
dan menata air, kita coba kelola Embung disini. Sawah yang sudah teraliri air bisa
dimanfaatkan secara maksimal oleh kelompok tani yang ada di Simpang Bengkoang,
dan kedepannya akan kita tingkatkan dengan membuat pintu air dan saluran tersier,”
ucap Riza dilokasi Embung, Minggu (15/12/2019)
dan menata air, kita coba kelola Embung disini. Sawah yang sudah teraliri air bisa
dimanfaatkan secara maksimal oleh kelompok tani yang ada di Simpang Bengkoang,
dan kedepannya akan kita tingkatkan dengan membuat pintu air dan saluran tersier,”
ucap Riza dilokasi Embung, Minggu (15/12/2019)
Diteruskan Riza, dirinya menekankan agar jangan
sampai lah tersebut dialihfungsikan menjadi perkebunan seperti halnya sawit ataupun
digunakan menjadi kolam peternakan ikan, lanjutnya, karena lahan tersebut dibudidayakan
khusus untuk padi, paling tidak kedepannya Desa Simpang Bengkuang bisa menjadi lumbung
padi untuk masyarakat Bartim, jelasnya.
sampai lah tersebut dialihfungsikan menjadi perkebunan seperti halnya sawit ataupun
digunakan menjadi kolam peternakan ikan, lanjutnya, karena lahan tersebut dibudidayakan
khusus untuk padi, paling tidak kedepannya Desa Simpang Bengkuang bisa menjadi lumbung
padi untuk masyarakat Bartim, jelasnya.
“Saya berharap agar kepala Desa bisa mengembangkan
dan meningkatkan serta memaksimalkan fungsi dari pada lahan tersebut yang seharusnya
digunakan untuk menanam sayuran maupun padi, harap Pria yang menjabat sebagai
pimpinan di Dinas Pertanian Bartim.
dan meningkatkan serta memaksimalkan fungsi dari pada lahan tersebut yang seharusnya
digunakan untuk menanam sayuran maupun padi, harap Pria yang menjabat sebagai
pimpinan di Dinas Pertanian Bartim.
Sementara Kepala Desa Simpang Bengkuang,
Awatno Dawau, yang juga selaku ketua kelompok tani Kalau Pamelum mengatakan
bahwa pihaknya sangat terbantu oleh adanya Embung yang sangat bermanfaat bagi masyarakat
Desa yang pada umumnya mayoritas petani.
Awatno Dawau, yang juga selaku ketua kelompok tani Kalau Pamelum mengatakan
bahwa pihaknya sangat terbantu oleh adanya Embung yang sangat bermanfaat bagi masyarakat
Desa yang pada umumnya mayoritas petani.
“Kita sangat terbantu dengan adanya
Embung, Pemda melalui Dinas Pertanian baik dari penyuluhnya rutin masuk berkomunikasi
dengan menanyakan masalah-masalah adapun bimbingan peragaan penggunaan racun-racun
dan sebagainya dari Dinas Pertanian,”ucap Awatno.
Embung, Pemda melalui Dinas Pertanian baik dari penyuluhnya rutin masuk berkomunikasi
dengan menanyakan masalah-masalah adapun bimbingan peragaan penggunaan racun-racun
dan sebagainya dari Dinas Pertanian,”ucap Awatno.
Begitu juga pemberian bantuan bibit racun saprodi,
Alsintan yakni traktortraktor, pompa air dan lainya. “Dinas Pertanian selalu
memberi bantuan setiap kegiatan, artinya sangat mendukung, saya akan berusaha mengajak
para petani ini supaya mengelola lahannya dengan baik dan maksimal,”
pungkasnya.(YCP/Red).
Alsintan yakni traktortraktor, pompa air dan lainya. “Dinas Pertanian selalu
memberi bantuan setiap kegiatan, artinya sangat mendukung, saya akan berusaha mengajak
para petani ini supaya mengelola lahannya dengan baik dan maksimal,”
pungkasnya.(YCP/Red).