BARITORAYAPOST.COM (Riau) – Dumai Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Dumai berhasil mengagalkan penyeludupan Narkotika jenis Sabu-sabu sebanyak 15 bungkus dengan berat kurang lebih 15 kg di Desa Buruk Bakul Kab. Bengkalis, Riau, Rabu (11/9/19).
Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Wahyu Dili mengatakan, bahwa keberhasilan ini merupakan buah kerja keras dari tim di lapangan. Tim F1QR Lanal Dumai yang mendapatkan informasi intelijen bahwa akan adanya pergerakan speed yang akan membawa barang terlarang/Narkotika dari Malaysia masuk melalui perairan Bengkalis. Informasi tersebut diterima Tim Lanal Dumai pada hari selasa (10/9) sekitar pukul 09.00 WIB.
Selanjutnya menindak lanjuti laporan tersebut, Tim F1QR pada saat itu juga langsung melaksanakan briefing di RKU Sintel Lanal Dumai untuk melaksanakan pengejaran dan penyergapan. Selanjutnya Tim bergerak menuju Posal Bengkalis untuk menyiapkan sarana dan perlengkapan penyergapan.
Dari Posal Bengkalis, Tim F1QR kemudian bergerak dengan menggunakan Speed Sea Wolf dan melaksanakan penyisiran di wilayah perairan Bengkalis. Rabu (11/9) pukul 00.20 WIB Tim F1QR mendengar suara mesin speed melintas di perairan bengkalis yang mengarah ke Bukit Batu. Tidak mau kehilangan buruannya, Tim F1QR langsung melaksanakan pengejaran dan memberikan tembakan peringatan untuk menghentikannya, namun speed boat tersebut tetap berusaha menghindar dan kabur dari pengejaran.
Akhirnya Tim F1QR berhasil menemukan speed tersebut dalam kondisi dikandaskan di pantai desa Buruk Bakul pada koordinat 1° 24’ 883’’ LU – 102° 04’ 332’’ BT, namun awak speed boat tersebut berhasil kabur ke daratan. Setelah dilakukan pemeriksaan, di dalam speed tersebut ditemukan sebuah tas besar berwarna hitam yang didalamnya berisi narkoba jenis sabu berjumlah 15 bungkus, dengan berat kurang lebih 15 kg.
Guna pemeriksaan lebih lanjut, barang bukti berupa speed boat atau pancung bermesin 40 PK itu diamankan Tim F1QR ke Posal Bengkalis. Sedangkan barang bukti narkoba diamankan Tim F1QR menuju Mako Lanal Dumai dengan pengawalan POM TNI AL untuk dilakukan pendalaman. (Ria/Red).