baritorayapost.com, BARABAI – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST) terus menunjukkan komitmennya dalam menangani persoalan anak tidak sekolah (ATS).
Hal ini diwujudkan melalui Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Kantor Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (1/6/2025), sekaligus penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanganan Anak Tidak Sekolah.
FGD tersebut dibuka oleh Staf Ahli Bupati Bidang Administrasi Umum, Ahmad Syahriani Effendi, dan diikuti oleh sejumlah pemangku kepentingan dari berbagai sektor.
Berdasarkan data yang disampaikan BPMP Kalsel, tercatat sekitar 4.300 anak di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang belum kembali bersekolah, data ini masih bersifat dinamis.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Muhammad Anhar, menjelaskan bahwa Bupati Samsul Rizal telah membentuk Tim Koordinasi Penanganan ATS yang melibatkan seluruh perangkat daerah serta kecamatan. Tim ini bertugas melakukan verifikasi dan validasi data di setiap wilayah sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan strategis dan program yang tepat sasaran.
“Langkah ini penting untuk memastikan bahwa seluruh anak mendapat akses pendidikan yang layak, dengan pendekatan yang terintegrasi lintas sektor,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Labuan Amas Utara, Muayyad, menyampaikan bahwa di wilayahnya banyak anak mengikuti pendidikan nonformal.
“Kami mengusulkan keterlibatan tokoh agama dalam mensosialisasikan pentingnya pendidikan formal sebagai bagian dari strategi lokal dalam mengatasi ATS,” ungkap Muayyad
FGD ini juga menghadirkan Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Selatan, Yuli Haryanto, sebagai narasumber utama. Diskusi ini diharapkan menghasilkan rumusan kebijakan yang efektif dan berkelanjutan dalam penanganan anak tidak sekolah di Bumi Murakata. (mask95).