DITEMUI: Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DPKP Kabupaten Gumas drh. Yuliana Elisabet, didampingi stafnya ketika dibincangi di ruang kerjannya, Rabu (6/11/2019).
BARITORAYAPOST.COM (Kuala Kurun) – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Kalimantan Tengah telah melakukan lima kecamatan yang sudah, diterapkan penyuntikan atau vaksinasi untuk hewan peliharaan. Memang idealnya, mencakup di 12 Kecamatan namun, adanya keterbatasan dari penyediaan obat pada Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan wilayah setempat.
Kepala DPKP Gumas Kardinal melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DPKP Gumas drh. Yuliana Elisabet mengatakan, karna vaksin yang ada saat ini masih terbatas dari Dinas Peternakan Provinsi Kalteng, kemungkinan nanti yang bisa dilakukan di enam kecamatan saja.
“Yang sudah kita lakukan penyuntikan ada lima kecamatan dari 12 kecamatan, pertama Kecamatan Sepang, Mihing Raya, Kurun, Tewah dan Kecamatan Kahut, memang idealnya semua kecamatan terpenuhi karena memang obat kita di sini yang tersedia masih terbatas dari Provinsi, mungkin nanti hanya bisa kita lakukan satu kecamatan lagi,” ucap Yuliana Elisabet saat dibincangi di kantor setempat, Rabu (6/11/2019).
Yuliana melanjutkan, keterbatasan tersebut diakibatkan anggaran mengunakan APBN, sehingga hal itu berdasarkan ketersedian vaksi rabies dari provinsi menjadi alokasi kepada bidang peternakan dan kesehatan hewan. Maka menjadi dasarnya ialah ketersedian obat yang sebagai penentu pelaksanaan dari pemberian vaksi.
“Yang menjadi penyebab obat rabies kita kekurangan karena kita mengunakan dana anggaran dari APBN, dan kita juga tergantung dengan dinas yang ada di provinsi maka kalau kekurangan di sana di tempat kita juga berkurang dan APBD juga terbatas,” sebutnya.
Sebenarnya, dia menambahkan hal bidang tersebut sebagai pendukung operasional saja. Diakuinya memang untuk tahun 2019 ternak cukup banyak hampir 3600 ekor babi, dan 270 ekor sapi. Sehingga keperluan obat-obatan kadang kala memang berkurang.
“Kedepan untuk kecamatan yang belum kita lakukan vaksinasi rabies mau tidak mau, kita lanjutkan untuk tahun depan 2020 dan kami akan prioritaskan, jadi untuk vaksinasi sebenarnya dilakukan setahun sekali saja dilakukan,” pungkas dia. (Yes/Red/BRP).