BARITORAYAPOST.COM (Palangka Raya) – Aksi demo yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Dayak Maanyan bersama Borneo Muda, di Kantor Pusat PT. Pertamina dan Komnas HAM Jakarta, kemarin (1/10/2019), berbuntut panjang.
Demonstrasi tersebut mendapat kritikan keras. Salah seorang aktivis pemuda Dayak Maanyan, Ingkit Djaper, merasa aksi tersebut hanya mencatut nama Suku Dayak Maanyan.
Ingkit Djaper mengatakan, kepada pihak yang berdemonstrasi agar tidak membawa nama Suku Dayak Maanyan untuk kepentingan pribadi, oknum pengusaha bahkan kelompok tertentu.
“Data dan fakta. Mereka yang demo bukan dari Suku Dayak Maanyan dan keturunan Dayak Maanyan. Lembaga Nansarunai yang dipimpin adalah sanggar seni, jangan digunakan untuk mengelabui orang Dayak Maanyan. Aksi tersebut bukan representatif orang Maanyan,” tegas Ingkit Djaper.
Sementara itu, Tokoh Dayak Maanyan Bartim, Edward Sayadi mengatakan, dirinya sangat menyesalkan tindakan sekelompok massa demo mengatasnamakan suku Dayak Maanyan di Kantor Pertamina Pusat Jakarta. “Perihal ini membuat beberapa Ormas Dayak dan para tokoh merasa prihatin atas tindakan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Jangan tunggangi warga suku Dayak Maanyan untuk kepentingan sesaat para oknum-oknum tersebut,” katanya via pesan WhatsApp kepada baritorayapost.com, Rabu (2/10/2019).
Baca Juga:
Boleh Demo Pertamina! Jangan Bawa Suku Dayak Maanyan
DPRD Bartim Ajak Semua Pihak Untuk Cari Solusi Terkait Polemik Jalan Pertamina
Tegas..!!! Bila Memprovokasi Demi Kepentingan Perusahaan, Gerdayak Kalteng Akan Mengambil Sikap
Puluhan Warga Yang Mengaku ‘Dayak Maanyan’ Unjukrasa di Kantor Pusat PT Pertamina. Netizenpun Bereaksi
Manajemen PT. SEM saat dikonfirmasi tidak ingin menanggapi terkait adanya dugaan keterlibatan pihak-pihak yang ikut dalam aksi Aliansi masyarakat Dayak Maanyan bersama Borneo Muda.
Terpisah Manajemen PT. Patra Jasa, I Made Wirya, pun masih belum bisa berkomentar. Hal ini lantaran masih ada kesibukan menemani tamu yang datang berkunjung.(Red/RBP)